Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Kawasan tersebut memang tidak banyak terdengar karena tertimpa hiruk pikuk ramainya aktivitas di SCBD atau Blok M yang selama ini dianggap sebagai ikon di Kebayoran Baru.
Namun, itu tidak menyurutkan semangat para pelaku usaha untuk terus melambungkan usaha sekaligus nama daerah mereka untuk semakin dikenal publik secara luas.
Baca juga: BRI Dorong Penguatan Transaksi Nontunai di Pasar Induk Kramat Jati
Joko Asrori, salah satu produsen keripik tempe, mengungkapkan kegiatan pengolahan tempe di Kramat Pela terfokus pada satu wilayah, yakni di RT 09 RW 08. Bisnis tersebut telah berjalan sejak 1980-an silam.
Dari total 149 kepala keluarga, 40 di antara mereka berkecimpung dalam usaha pertempean.
Baca juga: Mengeruk Untung sekaligus Menyelamatkan Depok Kota Belimbing
“Di sini ada 40 produsen. Sekitar 15 orang itu pembuat tempe, dan 25 orang perajin keripik tempe,” ujar Joko.
Kendati memproduksi komoditas yang sama, Joko mengaku sesama produsen tidak pernah saling sikut. Mereka justru saling mendukung satu sama lain. Itu pula yang menjadi kekuatan bagi mereka sehingga bisa bertahan dan tumbuh besar sampai sekarang.
“Di sini 40 perajin tempe semua punya logo berbeda-beda. Namun, kami tidak merasa bersaing. Bahkan saling membantu,” tuturnya.
“Seperti ada Pak Sutomo yang punya brand Timoti. Dia dulu belajar dari saya tapi sekarang sudah ekspor ke Dubai, (Uni Emirat Arab). Ya tidak apa-apa. Itu memang rezekinya dia.”
Joko sendiri mengaku produksinya belum bisa menembus pasar internasional. Sejauh ini, keripik tempenya baru dipasarkan di wilayah Jabodetabek. Salah satu pelanggan utamanya adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Ia memasok 200 bungkus keripik tempe dengan berat 250 gram per kemasan ke perseroan setiap pekan.
“Dari BRI saja saya sudah bisa dapat Rp3 juta per minggu,” ucapnya.
BRI memang memiliki andil besar dalam pengembangan bisnis keripik tempe di Kramat Pela. Mereka memberikan banyak dukungan mulai dari permodalan, peralatan sampai pemasaran.
Dari sisi permodalan, Joko mengaku meminjam dana sebesar Rp500 juta untuk mengembangkan bisnisnya. Pinjaman itu ia ambil dengan masa pengembalian lima tahun.
Di luar itu, BRI juga pernah memberikan peralatan kerja berupa 10 drum stainless steel dan alat pemotong tempe.
“Kalau drum itu kami pakai untuk merebus kedelai sebelum diporduksi jadi tempe. Itu sangat membantu sekali,” tandasnya.
Dari sisi pemasaran, perseroan juga sering meminta Joko dan para perajin lainnya untuk mengisi bazar pada acara-acara yang diadakan BRI di Jabodetabek. (Z-11)
UMKM yang “melek” digital juga akan lebih mampu untuk berinovasi dalam produk dan layanan mereka, mengikuti tren pasar, dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik
115 UMK binaan dari kelima BUMN berpartisipasi di acara Euphoria Fest
Pada program tahun ini, RB Rembang melibatkan 110 UMKM di bidang makanan, minuman, fesyen, batik, dan kerajinan tangan.
Peeba Indonesia sebagai sebuah platform grosir digital, mengeksplorasi bagaimana tantangan-tantangan yang dialami para pemilik merk dapat dijawab dengan teknologi.
Karena keunggulan dan keunikan yang dimilikinya, beberapa pesohor seperti artis Jessica Iskandar (Jeddar) dan putranya El sampai rela datang langsung ke Jember.
Paylater memungkinkan pemilik toko ritel dan reseller berbelanja kebutuhan bisnis secara daring dengan sistem pembayaran tempo.
Bobby Maulana mengajak masyarakat dukung UMKM dan terus cintai produk lokal, agar cita-cita membawa kuliner Sukabumi ke tingkat nasional maupun internasional bisa tercapai,
Tempe telah diajukan untuk memperoleh predikat Warisan Budaya tak Benda dari Unesco. Hal itu diungkapnya usai menghadiri perayaan Hari Tempe Nasional
Tempe dicanangkan sebagai pangan generasi emas Indonesia untuk mengangkat kembali nilai tempe di mata generasi muda
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey meminta pemerintah agar tidak mempersulit impor bahan baku dan bahan penolong produksi.
Tempe, telah diajukan ke Sekretariat UNESCO sebagai Daftar Representative Warisan Budaya Takbenda untuk kemanusiaan, pada akhir maret lalu.
Salah seorang Anggota girlband Korea NewJeans, Hanni, mengaku sedang menggandrungi tempe. Ia mengatakan sering makan tempe dalam beberapa waktu terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved