Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif kecewa dengan sikap perusahaan minyak dan gas (migas) asal Belanda, Shell, terkait alih kelola proyek Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi Blok Masela, di Maluku.
Sejak 2020, Shell telah mundur dan melepas hak partisipasinya di Blok Masela. Untuk menggantikan posisi tersebut, PT Pertamina (Persero) tengah bernegosiasi dengan Shell untuk mengakuisisi participating interest (PI) sebesar 35% di Blok Masela. Namun, negosiasi berjalan alot.
"Kemarin Pak Menteri menyampaikan kecewa lah. Progresnya itu lama," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji di Kompleks Senayan, Selasa (23/5).
Baca juga: Menteri ESDM Akui Negosiasi Blok Masela Masih Alot dengan Shell
Shell dikabarkan memasang tawaran tinggi ke PT Pertamina untuk mengganti kekosongan di proyek LNG tersebut. Pertamina bakal mengucurkan dana sebesar US$6 miliar atau setara Rp89 triliun (kurs Rp14.872) untuk mengakuisisi PI 35% dan modal kerja Blok Masela. Perusahaan negara itu akan menggandeng perusahaan migas asal Malaysia, Petronas untuk mengambil PI 35%.
"Soal tawaran itu urusan bisnis ya. Saya enggak bisa menyatakan angka sepenuhnya, tapi pemerintah kecewa kok (progres negosiasi) terlalu lama," pungkasnya.
Baca juga: Menko Luhut: Petronas dan Pertamina akan Gantikan Shell di Blok Masela
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tarif meminta pengertian Shell untuk menyelesaikan proses negosiasi alih kelola Blok Masela dengan PT Pertamina.
Ia menyebut Shell mengajukan penawaran yang tinggi kepada Pertamina untuk mengganti kekosongan pengelolaan wilayah kerja minyak dan gas yang berada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
"Kalau yang satu minta kemahalan, gimana. Dia tidak mau fleksibel. Shell itu ya mestinya dia lebih mengerti karena sejarahnya Shell di Indonesia sudah berapa lama investasinya," tuturnya di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (19/5). (Ins/Z-7)
PENGAMAT energi dari UGM Deendarlianto menilai pemerintah tidak perlu membentuk satuan tugas (satgas) untuk memperbaiki investasi hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia.
SKK Migas mendorong eksplorasi masif untuk mengejar target investasi hulu minyak dan gas sebesar US$15,7 miliar atau setara Rp254 triliun (kurs Rp16.195) di akhir tahun ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$20,84 miliar pada Juni 2024. Angka tersebut turun 6,65% dibandingkan raihan Mei 2024.
Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian ESDM yaitu meminta KKKS Migas untuk segera mengusahakan Bagian Wilayah Kerja migas potensial yang tidak diusahakan (idle) atau mengembalikannya.
Riau merupakan provinsi besar dalam industri migas, dengan menghasilkan 180 ribu barel per hari atau 30 persen dari lifting nasional.
Incar Blok Baru, Pertamina Internasional EP Ekspansi ke Timur Tengah
MENTERI ESDM Arifin Tasrif tidak mengelak, tetapi juga tidak mengaminkan ketika menanggapi isu reshuffle menteri.
MENTERI ESDM Arifin Tasrif dikabarkan akan lengser dari kursi jabatannya. Arifin akan digantikan Bahlil Lahadalia yang merupakan Menteri Investasi/ Kepala BKPM.
Bahlil Lahadalia dikabarkan akan digeser menjadi Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif.
IHWAL rencana pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, saat ini pemerintah dan PT Pertamina tengah memverifikasi data penerima subsidi BBM jenis pertalite dan solar.
Menteri ESDM Arifin Tasrif meluncurkan soft energize (pemberian tegangan listrik) ke smelter PT Ceria yang bersumber dari layanan energi baru terbarukan (EBT)
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan pemerintah akan mencari pengganti dua investor yang hengkang dari proyek smelter nikel Sonic Bay di Maluku Utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved