Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DIREKTUR Center for Energy Policy M Kholid Syeirazi menyikapi positif capaian kinerja Pertamina Hulu Energi (PHE) termasuk anak cucu usaha subholding upstream Pertamina tersebut.
Pasalnya, selain PHE yang secara total berhasil melampaui target produksi, anak usaha PHE juga menunjukkan kinerja menggembirakan.
Salah satunya, Maurel & Prom SA (M&P), anak perusahaan PT Pertamina Internasional EP (PIEP), selaku Regional Internasional Subholding Upstream Pertamina.
Baca juga : PHE Catat Temuan Sumber Daya Migas 1,4 Miliar Barel Setara Minyak
Dalam hal ini, antara lain M&P mencatat laba bersih US$211 juta pada 2022, atau meningkat 55% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Begitu pun Kholid mengingatkan, agar PHE dan seluruh anak usahanya tidak cepat berpuas diri dengan capaian prestasi tersebut.
“Tentunya setiap prestasi kita harus berikan apresiasi. Tapi kita tak boleh seperti katak dalam tempurung, cepat puas dengan hasil yang dicapai," kata Kholid dalam keterangannya, hari ini.
Baca juga : Penggantian Pipa Bawah Air Tuntas, PHE OSES Berproduksi Kembali
Dalam laporannya, pada mid triwulan pertama 2023, PHE memang berhasil memproduksi minyak dan gas bumi (migas) dari Januari hingga Februari 2023 melampaui target yaitu 576 MBOPD untuk minyak dan 2.785 MMSCFD untuk gas.
Pencapaian ini sekaligus menunjukkan terjadinya peningkatan produksi 2% untuk produksi minyak dan 6% untuk produksi gas.
Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari kinerja operasional yaitu selesainya 118 pengeboran sumur pengembangan, serta 103 kegiatan work over dan 4.839 well services.
Baca juga : PHE Terapkan Strategi Sinergi Operasi Tingkatkan Produksi Migas
Selain itu, pada awal 2023 juga telah diselesaikan pengeboran dua sumur eksplorasi.
Sementara itu, cucu usaha PHE, Maurel & Prom SA (M&P) juga tak kalah moncer.
Melalui laporannya, kinerja keuangan perusahaan tercatat EBITDA US$443 juta dan laba bersih sebesar US$211 juta.
Baca juga : Masuk Batch-2, PHR Genjot Produksi dengan Optimalkan Sumur Idle
Artinya, masing-masing naik 58% dan 55% dibandingkan 2021 yaitu US$280 juta dan US$136 juta.
Selain itu, dari sisi produksi, M&P juga berhasil mempertahankan produksi pada angka 25.584 BOEPD.
M&P sendiri merupakan perusahaan publik yang terdaftar di bursa Euronext Paris dengan saham mayoritas sebesar 71,09% dimiliki PIEP.
Baca juga : Ini Strategi PHI Kejar Target Produksi 2023
M&P diakuisisi Pertamina Group pada 2017 dengan wilayah operasi yang tersebar di Afrika dan Amerika Latin, serta terdiri dari aset produksi dan eksplorasi.
Menurut Kholid, sejak masa pandemi covid-19, prestasi Pertamina Group, termasuk subholding Pertamina Hulu Energi memang cukup stabil. Itu terlihat dari kinerja keuangan, termasuk laba dan sisi produksi.
“Padahal, pada periode yang sama perusahaan migas asing seperti Petronas dan Shell mengalami tekanan,” lanjutnya.
Baca juga : Pertamina Temukan Cadangan Migas Baru
Kholid menjelaskan dengan capaian ini PHE akan bisa berkontribusi terhadap ketahanan energi nasional.
Sebab, pada prinsipnya ketahanan energi nasional harus memenuhi lima pilar, yakni availability (ketersediaan), affordability (keterjangkauan), accessability (kemudahan), acceptability (masyarakat & lingkungan), dan sustainability (keberlanjutan).
“Dalam prinsip ini PHE sudah memenuhi sejumlah pilar ketahanan energi di antaranya ketersediaan, dan keberlanjutan,” ujar Kholid sambil melanjutkan bahwa produksi Pertamina menyumbang 54% dari kebutuhan nasional.
Baca juga : Awal 2022, Pertamina Hulu Rokan Mengebor 31 Sumur Baru
Pencapaian PHE yang mengalami peningkatan produksi, lanjutnya, juga akan menambah angka produksi energi sehingga kontribusi national oil company (NOC) semakin besar. (RO/S-2)
PENGAMAT energi dari UGM Deendarlianto menilai pemerintah tidak perlu membentuk satuan tugas (satgas) untuk memperbaiki investasi hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia.
SKK Migas mendorong eksplorasi masif untuk mengejar target investasi hulu minyak dan gas sebesar US$15,7 miliar atau setara Rp254 triliun (kurs Rp16.195) di akhir tahun ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$20,84 miliar pada Juni 2024. Angka tersebut turun 6,65% dibandingkan raihan Mei 2024.
Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian ESDM yaitu meminta KKKS Migas untuk segera mengusahakan Bagian Wilayah Kerja migas potensial yang tidak diusahakan (idle) atau mengembalikannya.
Riau merupakan provinsi besar dalam industri migas, dengan menghasilkan 180 ribu barel per hari atau 30 persen dari lifting nasional.
Incar Blok Baru, Pertamina Internasional EP Ekspansi ke Timur Tengah
Larangan penjualan rokok eceran atau pun pelarangan penjualan dalam jarak 200 meter dari institusi pendidikan akan hantam rantai pendapatan di sektor tembakau.
WAKIL Menteri Pertanian Sudaryono menekankan pentingnya peningkatan populasi ternak melalui Inseminasi Buatan (IB).
BULOG Kanwil Sumatera Utara menyebutkan penetapan HET baru minyak goreng pemerintah MinyaKita berpotensi melancarkan produksi dan distribusi komoditas tersebut ke pasaran.
IMOTO berencana untuk memproduksi 1.000 unit Vision.ev setiap bulan mulai dari kuartal pertama tahun 2025.
Pembangunan fasilitas baru ini diharapkan selesai pada akhir tahun 2024, sehingga dapat segera beroperasi.
Kini, PHR siap memasuki tahap eksekusi proyek CEOR Minas untuk meningkatkan produksi minyak dari Blok Rokan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved