Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Fokus pada Pengembangan dan Perkembangan Bakat Lokal

Mediaindonesia.com
05/4/2023 23:14
Fokus pada Pengembangan dan Perkembangan Bakat Lokal
Karyawan(Dok. Ist)

KARYAWAN adalah aset perusahaan yang berharga. Pabrik AQUA Tanggamus mengeklaim selalu berfokus pada pengembangan dan perkembangan bakat lokal dan regional. Terdapat berbagai program untuk meningkatkan karir karyawan melalui berbagai pelatihan, penugasan, dan proyek. Setiap karyawan didorong untuk membentuk jalur karir mereka dengan bergantian lintas fungsi, konteks dan budaya. Mobilitas ditentukan oleh kesepakatan bersama dengan karyawan, dengan mempertimbangkan situasi pribadi mereka, aspirasi mereka dalam hal kemajuan karir dan kebutuhan organisasi.

“Kami peduli terhadap pengembangan karyawan dengan memungkinkan mereka untuk memiliki berbagai kompetensi dan keterampilan yang diperlukan untuk unggul dalam pekerjaan mereka. Kami banyak berinvestasi pada penyediaan pelatihan lokal, regional, dan nasional yang komprehensif bagi karyawan kami,” ungkap Kepala Pabrik AQUA Tanggamus Agung Nugroho dalam keterangan tertulis.

Menurutnya, 70 persen karyawan adalah penduduk Pekon Teba. Sedangkan 80 persen dari keseluruhan karyawan adalah anggota masyarakat Kabupaten Tanggamus.

Baca juga: Studi : Perusahaan di Indonesia Lebib Baik dalam Pertimbangan Beban Kerja Karyawan

“Di sini kami merangkul keberagaman. Orang-orang yang bekerja dengan kami berasal dari latar belakang, usia, dan jenis kelamin yang beragam. Kami melihat keunikan setiap karyawan serta mengakui nilai tambah dari perbedaan perbedaan ini untuk perusahaan. Kami percaya bahwa kekuatan kelompok dan kemampuannya untuk menghasilkan ide-ide baru berasal langsung dari kapasitasnya untuk menerima beraneka karakteristik,” tambah Agung.

Salah satunya adalah Desiana Pratiwi yang rumahnya hanya berjarak sekitar enam rumah dari pabrik. Ia tinggal melangkahkan kaki dari rumahnya di Pekon Teba, Tanggamus. Ibu dari seorang putri dan seorang putra ini memang merupakan penduduk asli Pekon Teba, Tanggamus yang kini bergiat sebagai logistic supervisor.

Baca juga: Sri Sultan Minta Pengusaha Memberikan THR Tepat Waktu dan Utuh

“Di sini saya memperoleh berbagai hal melebihi harapan saya. Selain memperoleh nafkah untuk keluarga, saya juga memperoleh tunjangan kesehatan, asuransi kesehatan, tunjangan pensiun, cuti hamil selama enam bulan, seragam, dan perlengkapan kerja. Pokoknya saya tinggal bawa diri saja dan semuanya sudah terpenuhi dengan baik,” tutur Desiana yang sudah tujuh tahun bekerja.

Senada dengan Desiana, Rohman yang bekerja sejak 2017 dan kini menjabat sebagai spare part administrator.

“Sebelumnya saya sudah melanglang ke berbagai daerah untuk bekerja, namun akhirnya saya harus pulang kampung dan bekerja di tempat yang tak jauh dari rumah. Itu semua karena keinginan almarhumah ibu saya yang menginginkan saya bekerja di kampung sendiri,” ujar Rohman.

Desiana dan Rohman juga kerap mengikuti berbagai pelatihan secara berkala baik di dalam pabrik maupun di luar pabrik. Selain itu dukungan, dorongan, dan motivasi dari atasan membuat mereka dapat terus memenuhi rasa ingin tahu, terus belajar, dan menjalin kerjasama yang baik di tim kerja masing-masing. (RO/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya