Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HASIL Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memutuskan membagikan total dividen untuk 2022 sebesar 85% dari laba bersih konsolidasian atau sebesar Rp43,49 triliun dari total laba tahun lalu sebesar Rp51,4 triliun. Dengan demikian dividen per lembar saham BBRI menjadi Rp288.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan dari jumlah dividen tersebut, termasuk yang sudah dibagikan dalam bentuk dividen interim beberapa waktu lalu yaitu Rp8,6 triliun. Jadi, sisa dividen yang akan dibayarkan sebesar Rp34,9 triliun.
Negara dengan porsi kepemilikan saham sebesar 53,19%, akan mendapatkan dividen senilai Rp23 triliun. Sisanya sekitar Rp20 triliun akan diberikan kepada pemegang saham publik. "Ini menjadi bukti nyata bahwa BRI bank milik rakyat, berbisnis dengan rakyat diproses dengan cara yang cocok dengan rakyat, keuntungannya dikembalikan ke rakyat melalui pemerintah dalam bentuk dividen," kata Sunarso, dalam konferensi pers, Senin (13/3).
Baca juga: Menaker Apresiasi Penandatanganan PKB Serikat Pekerja Angkasa Pura I
Sisa laba 15% atau sebesar Rp7,7 triliun akan digunakan untuk saldo laba ditahan. Dengan dividen rasio mencapai 85%, perseroan memiliki struktur modal yang kuat dan likuiditas yang cukup dalam rangka ekspansi bisnis dan antisipasi risiko dalam pengelolaan bank pada masa pendatang.
BRI juga bisa mempertahankan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di kisaran 20%. "Ini berarti dalam 2 sampai 4 tahun ke depan, BRI tetap tumbuh secara agresif karena memiliki kecukupan moda, likuiditas, serta telah memiliki sumber pertumbuhan sumber pertumbuhan baru yang jelas melalui segmen ultra mikro," kata Sunarso.
Baca juga: Konsistensi Penegakan Aturan Bagian dari Proses Pengembangan Kawasan Wisata
Pada kesempatan tersebut, Sunarso juga menyampaikan kinerja bank sepanjang 2022. Sepanjang Januari hingga Desember 2022, BRI Group mencatatkan laba bersih senilai Rp51,4 trliun atau tumbuh 67,15% (yoy). Total aset tumbuh double-digit sebesar 11,8% menjadi Rp1.865,4 trliun. "Capaian ini tidak lepas dari respons strategis yang diambil oleh perseroan dalam menghadapi tantangan," kata Sunarso. (Z-2)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
PASAR modal Indonesia sejak 2019 mencatatkan akumulasi penghimpunan dana senilai Rp479,42 triliun. Total nilai pajak yang dibayarkan perusahaan tercatat yaitu senilai Rp185,17 triliun.
EMITEN tambang nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel menetapkan pembagian dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp1,6 triliun.
PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp39,28 miliar dari laba tahun buku 2023. Jumlah ini setara dengan Rp128,25 per lembar saham.
Ekonom Minta Maksimalkan Peran BUMN untuk Menopang Pertumbuhan Ekonomi
Alasan tidak dibagikan dividen tahun buku 2023 karena mempertimbangkan untuk belanja modal proyek-proyek INCO yang sedang berjalan dan modal kerja perseroan di tahun-tahun mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved