Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DIREKTUR Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan, agenda menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di masa resesi global ini, sebaiknya difokuskan pada tiga hal. Yaitu perekonomian daerah, insentif pada sektor informal yang menjadi penyelamat saat masa krisis dan menjaga inflasi pangan.
Investasi didorong untuk lebih ke daerah, mengembangkan sektor yang lesu karena pandemi maupun menopang perekonomian. Adapun tiga sektor yang terdampak pelemahan ekonomi dunia adalah komoditas, industri manufaktur dan pariwisata.
“Strategi terbaik yang dapat didorong untuk menjaga momentum pertumbuhan daerah di masa resesi global adalah dengan mengarahkan investasi publik yang optimal di sektor-sektor tersebut, dengan diiringi dukungan regulasi dan kelembagaan yang optimal,” kata Yusuf hari ini (3/3).
Kemudian, pemerintah juga diminta menjaga inflasi pangan. “Menjaga daya beli rakyat dengan mengintensifkan bansos dan juga menjaga inflasi, terutama inflasi pangan. Fokus menekan inflasi pangan menjadi krusial karena harga pangan cenderung fluktuatif, sangat mudah melonjak ketika terjadi gangguan dalam produksi atau rantai pasok,” jelas Yusuf.
Mengintensifkan bansos untuk menjaga daya beli rakyat menjadi penting, terutama untuk akses rakyat ke pangan.
Inflasi pangan yang tinggi akan memberi pukulan besar bagi daya beli masyarakat terutama kelas menengah-bawah dimana pangan merupakan komponen terbesar pengeluaran mereka. Jika inflasi pangan tidak bisa dikendalikan, angka kemiskinan dipastikan akan melonjak ke depan.
“Agenda menekan inflasi pangan yang terpenting adalah mengamankan produksi pangan domestik, terutama dengan menjamin ketersediaan dan stabilitas harga input pertanian di tingkat petani, terutama benih, pupuk dan pengairan,“ ujar Yusuf.
Perhatian utama harus diberikan kepada komoditas pangan utama seperti beras, kedelai, jagung, daging ayam, telur ayam, gula dan minyak goreng. "Mengamankan produksi domestik krusial karena surplus pangan kita tipis,” tandas Yusuf.
Baca juga: Stafsus Erick Thohir Klaim ASN Rangkap Jabatan Komisaris BUMN tak Salahi Aturan
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perekonomian Indonesia tumbuh impresif di angka 5,3% persen pada tahun 2022 berkat konsumsi yang kuat serta ekspor dan investasi yang berjalan baik.
Selain ekonomi yang tumbuh positif di tengah tantangan global, Indonesia juga menjadi mesin ekonomi utama di Asia Tenggara yang melingkupi 40 persen populasi Asia Tenggara dan 35 persen dari PDB Asia Tenggara.
“Akses ke Indonesia berarti masuk di salah satu kawasan paling stabil secara politik dan ekonomi di dunia. Investor harus mempertimbangkan Indonesia sebagai pasar, basis produksi, dan pusat ekspor,” kata Menko Airlangga Hartarto secara virtual dalam pertemuan Round Table Discussion: Indonesia & Australia Trade and Investment Initiative yang diselenggarakan oleh BDO Indonesia.
Lebih Berat
Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menyoroti kondisi ekonomi Indonesia pada 2023 akan cukup berat mengulang kesuksesan pada tahun sebelumnya.
Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia tahun lalu banyak didorong oleh harga komoditas yang melambung tinggi. Karena sektor konsumsi rumah tangga dan investasi belum mampu pulih seperti saat sebelum pandemi, meski cenderung menguat.
"Lalu kenapa bisa 5,3%? Itu banyak ditolong oleh kondisi eksternal. Harga komoditas yang membuat net surplus kita sangat besar, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi lebih dari 5%," terangnya.
Menurutnya, Indonesia lebih harus bekerja keras untuk menyamai angka pertumbuhan ekonomi pada 2022. Hal itu disebabkan kondisi eksternal yang masih belum stabil. Beberapa negara besar mitra dagang Indonesia seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa masih belum sepenuhnya bangkit dari keterpurukan ekonomi. Hal itu sangat berpengaruh pada penurunan faktor permintaan (demand).
"Karena faktor penentunya adalah kondisi eksternal yang mana justru pada tahun mengalami tekanan dari sisi demand, terutama di negara-negara yang menjadi mitra utama, yang juga ekonomi terbesar yang mempengaruhi negara-negara emerging market seperti Indonesia seperti Amerika dan Uni Eropa contohnya yang mengalami penurunan demand. Artinya ekspor (Indonesia) berkurang," tegasnya.
Kendati demikian, Indonesia masih bisa berharap pada harga komoditas di pasar global. Kendati sudah melewati masa puncak, harga komoditas diprediksi relatif lebih tinggi dibanding saat pra-pandemi.
"Itu membuat net ekspor kita tetap cukup besar pada tahun ini. Tetap surplus. Dan itu membantu pertumbuhan ekonomi pada 2023," terusnya.(OL-4)
Pertumbuhan ekonomi di triwulan I dan II 2024 diperkirakan akan lebih tinggi dari triwulan IV 2023.
Reforma agraria tersebut, kata Airlangga, telah berperan mengurangi ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah, mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja
Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi, yakni 27,52% pada Mei 2023, sejalan dengan stance kebijakan likuiditas longgar Bank Indonesia.
PADA harian ini edisi 24 Maret 2023, penulis menuangkan opini berjudul Mencegah Risiko Sistemik di Sektor Perbankan.
Acara ICEA 2023 ini dapat meningkatkan motivasi khususnya di tim CSR untuk terus berinovasi dalam program pelaksanaan CSR demi meningkatkan kinerja bisnis
INCREMENTAL Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia dinilai masih perlu diperbaiki guna mendorong investasi yang lebih efisien di Tanah Air.
KETIMPANGAN Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia disoroti. Sebagai contoh, HDI Jakarta mencapai 82,46 dan Papua masih di angka 62,25.
Bank Dunia juga mengapresiasi program pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan oleh Indonesia.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
PRESEIDEN terpilih, Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya optimis Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di masa jabatannya yang akan datang.
Dengan durasi kerja tersisa tiga bulan, fokus pekerjaan Wameninves lebih kepada penyelesaian regulasi dan pelaksanaan kegiatan investasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved