Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PAKAR Ekonomi dan kebijakan pertanian Prof. Pantjar Simatupang mempertanyakan rencana langkah Bulog mengimpor beras dari luar negeri untuk memenuhi stok.
Prof Pantjar menjelaskan keterlibatan pemerintah adalah mendukung harga ditingkat petani, oleh karena itu seharusnya saat panen raya Bulog harus membeli sebanyak-banyaknya untuk stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP), bukan dari impor.
Hal kedua yang janggal menurutnya, saat bulan Agustus 2022 Bulog menyatakan memiliki stok aman sekitar 1,2 juta ton dan melakukan operasi pasar sehingga keadaan stok semakin menipis seperti sekarang. Seharusnya jika stok menipis Bulog tidak melakukan operasi pasar terlebih dahulu.
Baca juga : Pengamat Minta Bapanas Dorong Bulog Maksimalkan Serap Gabah Petani
“Impor tidak perlu terjadi, ada yang salah dalam prosedur yang dilakukan oleh Bulog” ucapnya. Lebih lanjut Pantjar menerangkan,“Dalam rangka stabilisasi apakah pemerintah saat ini kekurangan beras? Jika melihat data KSA BPS Oktober 2022 terbaru yang diterima stok kita cukup kok, surplus 1,7 juta ton.”
Pantjar menambahkan pemerintah tidak mengambil kebijakan impor hanya karena stok Bulog yang berkurang, ini jelas kurang tepat.
Sebagai langkah konkrit Prof Pantjar menyarankan pemerintah untuk stop operasi pasar pada bulan-bulan sekarang, karena hal ini makin memperparah stok CBP. Dan Silahkan Bulog menyerap beras sebesar-besarnya di bulan Januari paling lambat Maret 2023 saat musim panen raya.
Baca juga : Pengamat Ungkap Polemik Soal Panen Raya Padi dan Impor Beras
Sementara Kementerian Perdagangan mengatakan, rencana impor beras memang setiap tahun ada. Hal itu dilakukan untuk mempersiapkan jika sesuatu hal terjadi atau dibutuhkan saja, bukan serta merta Indonesia sudah resmi membayar impor beras tersebut.
"Usulannya di rakornas (usulan impor). Kalau misalnya diperlukan sudah ada standby kita. Kan impor itu bukan hal yang sederhana, misalnya kita butuh untuk minggu depan misalnya terjadi sesuatu, harus punya persiapan, paling tidak sebulannya atau bahkan dua bulan sebelumnya," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Senin (21/11).
Didi mengatakan, Indonesia sudah memiliki kerja sama atau perjanjian untuk memenuhi kebutuhan beras dengan Thailand dan Vietnam. Tetapi bukan artinya Indonesia langsung impor, hanya perjanjian jika Indonesia sewaktu-waktu membutuhkan. (RO/OL-09)
BULOG Kanwil Sumatera Utara menyebutkan penetapan HET baru minyak goreng pemerintah MinyaKita berpotensi melancarkan produksi dan distribusi komoditas tersebut ke pasaran.
Komisi IV prihatin terkait laporan dugaan mark up oleh Bulog dan Bapanas dalam pengadaan impor beras.
Tan Long Group buka suara terkait dengan keterlibatan dalam dugaan mark up impor beras Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto membantah isu penggelembungan harga (mark up) beras impor Vietnam.
Stok yang kini ada di sejumlah gudang Bulog mencapai 46 ribu ton. Jumlah ini aman untuk mencukupi kebutuhan warga.
Stok beras yang tersimpan di gudang Bulog Indramayu sudah mencapai sekitar 40 ribu ton setara beras
PRESIDEN terpilih Prabowo Subianto (PS) peduli terhadap berbagai faktor yang mengancam keutuhan bangsa.
Meraih gelar profesor bukanlah perkara mudah. Perjalanan panjang dan komitmen tinggi diperlukan untuk memenuhi kualifikasinya.
Belasan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melanggar integritas akademik serius dan terancam dicopot gelarnya.
Universitas Mercu Buana (UMB) melahirkan dua guru besar baru di bidang Ilmu Manajemen yaitu Ahmad Badawi Saluy dan Indra Siswanti.
Perubahan iklim dapat menjadi ancaman besar bagi ketahanan pangan nasional.
Buku yang berjudul Garuda & Trisula: Hubungan Indonesia-Ukraina 1946-2022 menggambarkan hubungan bilateral Indonesia-Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved