Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH didorong terus bisa mendukung pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi guna memperkuat perekonomian nasional, utamanya pada tahun depan. Upaya ini dinilai penting dalam rangka menahan gejolak ekonomi global yang dikhawatirkan bakal berimbas ke dalam negeri.
Hal itu disampaikan oleh periset dari Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet saat dihubungi, Selasa (8/11). "Untuk mendorong atau mempertahankan pertumbuhan ekonomi di level yang tinggi, kombinasi mendorong daya beli masyarakat dan juga mendorong investasi akan menjadi dua kunci utama untuk mencapai target pertumbuhan di 2023," ujarnya.
Ia mengatakan, dukungan pemerintah terhadap dua elemen itu akan sangat krusial. Terlebih di 2023 kapasitas fiskal negara akan terbatas karena adanya kewajiban untuk mengembalikan defisit anggaran maksimal 3%.
Karena keterbatasan itu, dukungan untuk menjaga dan mendorong daya beli masyarakat perlu dipertajam melalui beragam bantuan sosial. Ini dapat dilakukan dengan memastikan penyaluran bantuan tersebut tepat sasaran.
Perbaikan data penerima menjadi titik penting yang perlu untuk terus dilakukan pemerintah. Dengan begitu, diharapkan bantuan sosial yang diberikan dapat benar-benar menjaga, atau bahkan menumbuhkan daya beli masyarakat, utamanya di kelompok miskin dan rentan miskin.
Lebih lanjut, Yusuf menilai konsumsi rumah tangga akan tetap menjadi sumber terbesar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Kendati dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) cenderung menunjukkan penurunan.
Pada triwulan I 2022, konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 4,34% (yoy) dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 53,65%. Lalu pada triwulan II, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 5,51% dan berkontribusi 51,47% terhadap PDB.
Sedangkan pada triwulan III 2022, BPS mencatat konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan 5,39% dan berkontribusi 50,38% terhadap PDB nasional. Hingga periode tersebut, konsumsi rumah tangga masih menjadi distributor tertinggi pada pertumbuhan ekonomi yang tercatat tumbuh 5,72% (yoy).
Yusuf mengatakan, turunnya kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB lebih disebabkan oleh penghitungan statistik. Dia menilai, di era pandemi covid-19 kinerja perdagangan Indonesia membukukan capaian yang gemilang.
Hal itu kemudian mendorong peningkatan kontribusi perdagangan nasional terhadap PDB. Pada triwulan III, misalnya, neraca dagang Indonesia mencatatkan surplus US$14,92 miliar, atau tumbuh 12,58% (yoy).
Kegiatan ekspor nasional tercatat tumbuh 21,64% (yoy) dan berkontribusi sebesar 26,23% terhadap PDB triwulan III 2022. Sementara aktivitas impor tercatat tumbuh 22,98% (yoy) dan berkontribusi -21,65% terhadap PDB.
"Jadi secara teknis hitungan statistik, ini dipengaruhi oleh besarnya pertumbuhan ekspor di tahun ini, sehingga ini yang kemudian menambah distribusi ekspor dalam PDB dan menurunkan distribusi dari konsumsi rumah tangga," kata Yusuf.
Sedangkan untuk mendukung investasi, lanjut Yusuf, pemerintah dinilai perlu memastikan agenda reformasi struktural yang selama ini digaungkan terimplementasi dengan baik. Hal itu diharapkan dapat mendorong masuknya investasi yang lebih besar ke Tanah Air.
"Tentunya diharapkan juga investasi ini terjadi di sektor yang berpotensi mempunyai nilai daya ungkit ekonomi yang tinggi seperti industri manufaktur," pungkasnya. (OL-8)
MASYARAKAT Bali mengalami kekhawatiran yang tinggi terhadap dampak perubahan iklim, terutama akan ketahanan pangan dan ketersediaan air.
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Perubahan iklim menjadi tantangan kita semua karena akan berdampak terhadap krisis pangan, krisis energi, dan krisis kehidupan bagi anak cucu kita.
Saat ini, sekitar 60 negara mengalami krisis pangan dan 900 juta penduduk dunia terdampak krisis pangan.
Di tengah ketegangan global terkait krisis pangan, Indonesia memperkuat langkahnya dalam meningkatkan produksi pangan dan mencari sumber daya alternatif yang berkelanjutan.
pemerintah harus membuat kebijakan terkait Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di level daerah
Kopi adalah minuman favorit banyak orang di seluruh dunia, terkenal dengan kemampuannya untuk memberikan energi dan meningkatkan konsentrasi.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
Rumah Zakat Bersama Cppetindo membagikan lebih dari 1.000 paket bahan pangan berupa daging kurban kepada keluarga prasejahtera di berbagai wilayah di Indonesia.
Produk FMCG masih menjadi prioritas dalam perbelanjaan masyarakat Indonesia dari semua kalangan ekonomi dan demografi.
NILAI tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (25/6) ditutup menguat. Saat ini pasar menanti inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditures) AS.
PERLU pembatasan konsumsi gula dan garam pada anak-anak. Meskipun gula dan garam bukanlah barang haram, penting untuk tidak mengonsumsi kedua bahan secara berlebihan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved