Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
EKONOM dari Bank Permata Josua Pardede menilai konsumsi rumah tangga masih menjadi komponen andalan bagi perekonomian Indonesia ke depan. Ini karena komponen tersebut tak terdampak secara signifikan dari kondisi perekonomian global, saat ini maupun di tahun depan.
"Ini menjadi salah satu komponen yang tidak terdampak signifikan dari perlambatan ekonomi global seperti yang dialami pada saat krisis keuangan global pada 2008/2009. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat itu cenderung solid ditopang oleh konsumsi domestik yang tetap tumbuh solid lebih dari 4% pada 2009 dan 2010," ujarnya saat dihubungi, Selasa (8/11).
Josua mengatakan, laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih solid di kisaran 5,4%. Sebagian besar indikator konsumsi cenderung mulai mengalami penurunan sejak September 2022 sejalan dengan penyesuaian harga BBM pada awal September 2022. Penurunan kontribusi dari konsumsi rumah tangga sedianya dipengaruhi oleh peningkatan kontribusi dari net ekspor terhadap produk domestik bruto (PDB) triwulan III 2022 di tengah peningkatan harga komoditas global terutama batu bara serta peningkatan volume ekspor CPO.
Baca juga: Pengangguran Sementara akibat Covid-19 pada Agustus tinggal 4,15 Juta
Memasuki 2023 yang cenderung akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang melambat dan bahkan sebagian besar negara maju seperti Eropa dan AS yang berpotensi besar masuk dalam resesi. Karenanya, kinerja ekspor 2023 tidak lebih tinggi dari 2022. "Memasuki pemilu pada awal 2024, kinerja investasi berpotensi melambat di tengah investor yang cenderung wait and see," jelas Josua.
"Oleh sebab itu, pemerintah perlu mengupayakan agar momentum pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap berlanjut hingga tahun depan sekalipun potensi perlambatan konsumsi akan sangat dipengaruhi oleh kenaikan inflasi yang direspons dengan penaikan suku bunga acuan Bank Indonesia," tambahnya. Pengendalian ekspektasi termasuk juga upaya pengelolaan inflasi pangan menjadi fokus utama pemerintah untuk membatasi peningkatan inflasi yang sudah didorong oleh kenaikan harga BBM.
Baca juga: Apindo: Permintaan Ekspor Industri Sepatu, Karet, Elektronik Anjlok
Selain itu, lanjut Josua, untuk menjaga level konsumsi rumah tangga pemerintah dirasa perlu melakukan penaikan upah minimum provinsi (UMP) yang sebanding dengan peningkatan biaya hidup masyarakat. "Dengan begitu, konsumsi dari masyarakat kelas menengah yang berkontribusi sekitar 36% dari konsumsi nasional tidak mengalami penurunan yang signifikan," kata Josua. (OL-14)
Kopi adalah minuman favorit banyak orang di seluruh dunia, terkenal dengan kemampuannya untuk memberikan energi dan meningkatkan konsentrasi.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
Rumah Zakat Bersama Cppetindo membagikan lebih dari 1.000 paket bahan pangan berupa daging kurban kepada keluarga prasejahtera di berbagai wilayah di Indonesia.
Produk FMCG masih menjadi prioritas dalam perbelanjaan masyarakat Indonesia dari semua kalangan ekonomi dan demografi.
NILAI tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (25/6) ditutup menguat. Saat ini pasar menanti inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditures) AS.
PERLU pembatasan konsumsi gula dan garam pada anak-anak. Meskipun gula dan garam bukanlah barang haram, penting untuk tidak mengonsumsi kedua bahan secara berlebihan.
Presiden Joko Widodo menyambut baik rilis Badan Psuat Statistik terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama 2024. Menurutnya, angka 5,11% adalah hasil yang baik.
PRESIDEN Joko Widodo menegaskan pentingnya sinkronisasi dan koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan program-program pembangunan.
Optimisme juga didasari dari Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 akan meningkat dalam kisaran 4,7%-5,5%.
Data resmi bulanan pada Rabu (13/3) menunjukkan produk domestik bruto tumbuh 0,2% menyusul penurunan tipis 0,1% pada bulan Desember
Inflasi Jepang melambat kurang dari yang diharapkan menjadi dua persen pada Januari. Ini mencapai target bank sentral.
EKONOM Poltak Hotradero mengatakan hampir setengah dari keranjang belanja masyarakat Indonesia adalah makanan dan bahan pangan. Jadi kalau harga bahan pangan naik, mengurangi daya beli
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved