Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Asosiasi ASEAN Vinyl Council (AVC) dan PT Asahimas Chemical (ASC) berkomitmen mendukung program pemerintah, terkait kecukupan bahan baku plastik dalam negeri khususnya komoditas Poly Vinyl Chloride (PVC).
Komitmen kuat kedua institusi ini untuk meningkatkan peran PVC dalam ekonomi sirkular, salah satunya diwujudkan dalam bentuk kolaborasi dengan menggelar seminar berskala internasional. Adapun tema yang diusung adalah “PVC For Sustainable Future - Enhance PVC Role in Circular Economy”.
Seperti diketahui, PVC merupakan salah satu produk petrokimia yang strategis karena sangat luas aplikasinya. Kapasitas PVC Nasional saat ini mencapai 1.062.000 ton/tahun dan menjadikan Indonesia sebagai produsen PVC terbesar di ASEAN.
Seminar yang diadakan di Geneva Ballroom Swisshotel PIK Jakarta, pada Kamis (3/11/2022) tersebut, dihadiri antara lain oleh Plt. Direktur Jendral Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito, dan 120 peserta yang terdiri dari pemerintahan, asosiasi, industri, peneliti, serta akademisi dari berbagai negara di ASEAN.
Wakil Ketua ASEAN Vinyl Council (AVC) yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Asahimas Chemical (ASC), Jun Miyazaki menjelaskan, seminar ini selain bertujuan untuk mendukung program pemerintah terkait kecukupan bahan baku plastik dalam negeri khususnya komoditas PVC, juga untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals dalam pilar keberlanjutan ekonomi dan lingkungan.
Miyazaki menambahkan, industri berpotensi menjadi katalis dan akselerator pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia. “Tidak hanya pada Industri, SDG’s juga memberi kesempatan kepada pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan institusi akademik untuk menciptakan peluang baru, mengembangkan inovasi baru, dan membangun pasar baru di mana ekonomi baru dapat dibangun”, ungkapnya.
Lebih lanjut Miyazaki menuturkan, dalam praktik bisnisnya ASC sudah mengoptimalkan 3R yakni Reduce, Reuse, dan Recycle sebagai kontribusi pada ekonomi sirkular. ASC sudah mengurangi emisi CO2 dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Sehubungan dengan hal ini, salah satu upaya terbaru yang dilakukan ASC adalah menandatangani kontrak pembelian 18 juta unit Sertifikat Energi Terbarukan (setara 18.000 GWh) dengan PLN. Selain itu, ASC juga mengendalikan mikroplastik secara sukarela.
Seminar Internasional ini menghadirkan 6 orang keynote speaker yaitu Dr. Manit Nithitanakul – Universitas Chulalongkorn Thailand, Andi Manggala Putra – CFO & Co-Founder PT Kita Bumi Global (Kibumi), Cindy Bray - Executive General Manager Plastics Industry Pipe Association Australia (PIPA), Gandi Kuswandi - PT Asahimas Chemical (ASC), Jessica Hanafi - Founder & Director Life Cycle Indonesia, dan Michelle Limantara - PT Impack Pratama Industri (Alderon).
Plt. Direktur Jendral Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisipasi semua pihak dalam seminar ini.
Dengan keberagaman latar belakang peserta, ia berharap seminar ini dapat memberikan output berupa masukan untuk penyusunan strategi industri PVC jangka Panjang dan kebijakan ekonomi sirkular secara komprehensif. Selain itu juga dapat menumbuhkan pemahaman yang lebih baik terhadap keberlanjutan PVC, dan diikuti dengan tindakan nyata serta berkontribusi lebih pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia. (RO/E-1)
KOREA Selatan memiliki persoalan pada negara yang cukup serius yaitu mengenai jumlah populasi warganya. Jumlah penduduk Korsel mengalami penyusutan tajam akibat menurunnya angka kelahiran
Kemenperin mengungkapkan bahwa indeks kepercayaan industri (IKI) pada Juli 2024 berada di angka 52,4. Hal tersebut menandakan IKI pada Juli 2024 ini melambat sebesar 0,10 poin
BPP HIPMI Banom Womenpreneur menggelar konferensi pertamanya yang berfokus pada hilirisasi industri sebagai langkah menuju Indonesia Emas
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Situasi perekonomian dalam negeri masih terancam krisis perlu diperhatikan. Industri dalam negeri saat ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, seperti penutupan pabrik
INDONESIA memiliki potensi geotermal terbesar di dunia, diperkirakan mencapai 24 gigawatt (GW). Namun hanya sekitar 10% dari kapasitas yang saat ini dimanfaatkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved