Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERUSAHAAN minyak dan gas multinasional asal AS, ExxonMobil dikabarkan tertarik mengelola pengembangan Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi Blok Masela, di Maluku, selepas Shell memutuskan hengkang dari proyek itu.
Selain Pertamina, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyampaikan, ExxonMobil sedang melakukan studi pengembangan proyek itu.
Ia menyebut, Inpex sebagai pemilik saham mayoritas Blok Masela tengah berkomunikasi dengan kedua perusahaan tersebut.
"Kalau sekarang Inpex lagi memprosesnya dengan Pertamina. ExxonMobil juga memang dihubungi Inpex. Sekarang, Exxon lagi melakukan studi," ungkap Dwi di Kantor SKK Migas, Jakarta, Senin (17/10).
Dwi menerangkan, saat ini negosiasi pengelolaan Blok Masela masih tengah berlangsung untuk menyepakati berapa konsorsium yang terlibat bersama Inpex.
"Apakah nanti konsorsiumnya hanya tetap dua saja atau menjadi tiga, itu masih dalam perkembangan negosiasi," kata Dwi.
Pertamina sendiri dikabarkan tengah mengkaji perihal data keekonomian Blok Masela yang memiliki investasi sebesar US$19,8 miliar.
Perseroan yang dipimpin Nicke Widyawati itu harus mengucurkan sekitar US$6 miliar untuk mengakuisisi Participating interest (PI) Shell sebesar 35% di Blok Masela.
Pada November 2022, diharapkan baik Pertamina maupun ExxonMobil dapat memberikan non binding offer atau penawaran tidak mengikat kepada Shell.
"Untuk Pertamina sendiri kan harus memerhatikan posisi keuangannya," pungkasnya. (OL-8)
perlu ada sinergi yang baik antar kementerian/lembaga dan stakeholder untuk menciptakan iklim investasi di sektor hulu minyak dan gas (migas) Indonesia menarik di mata investor
SKK Migas menjaring calon pembeli gas alam cair (LNG) karena adanya besarnya potensi gas di Blok Masela, Maluku.
Berbagai perusahaan migas di Asia Tenggara juga mengakui keandalan SDM Pertamina. Termasuk Petronas, Vietnam Oil, dan perusahaan migas Thailand.
Perjanjian jual beli ditandatangani pada 25 Juli 2023 dan persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas pengalihan PI diperoleh pada 4 Oktober 2023
Adapun skema pengoperasian blok tersebut kombinasi antara offshore atau di laut lepas dan onshore atau pekerjaan di daratan hingga daerah garis pantai untuk eksplorasi minyak dan gas bumi.
Kehadiran PHE di Blok Masela akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Hal itu sangat berarti bagi Maluku dan juga Indonesia bagian timur.
Komitmen ketahanan energi terwujud lewat perpanjangan kontrak bagi hasil untuk WK Ketapang di Utara Pulau Madura. Dengan perpanjangan kontrak ini, Petronas terus beroperasi hingga 2048.
PENGAMAT energi dari UGM Deendarlianto menilai pemerintah tidak perluĀ membentuk satuan tugas (satgas) untuk memperbaiki investasi hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia.
SKK Migas mendorong eksplorasi masif untuk mengejar target investasi hulu minyak dan gas (migas) sebesar 15,7 miliar dolar Amerika SerikatĀ
Penghargaan ini diberikan atas kontribusi pembangunan sistem informasi geospasial yang terhubung dan terintegrasi untuk pertukaran data yang lebih cepat, efektif, dan efisien
PENGAMAT energi Fabby Tumiwa mengutarakan bahwa pemerintah perlu mendapat kepastian dari kontraktor yang mengelola blok migas potensial.
Kesepakatan kerja sama gas bumi ini terdiri dari 27 Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG), 2 Memorandum of Understanding (MoU) dan 1 Novasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved