Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
INDEKS Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (14/9) sore ditutup menguat didukung masih terus berlanjutnya surplus neraca perdagangan Indonesia. IHSG ditutup menguat 27,52 poin atau 0,38% ke posisi 7.305,6. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,52 poin atau 0,53% ke posisi 1.041,04.
"Dari dalam negeri, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar US$5,76 miliar di Agustus, terbesar dalam empat bulan terakhir dan dibanding US$4,76 miliar pada periode yang sama tahun lalu," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis. Ekspor tumbuh 30,15% (yoy) dan memperpanjang rekor kenaikan secara dua digit selama 18 bulan beruntun, terkerek oleh permintaan global yang solid. Sedangkan impor melompat 32,81% (yoy) di tengah kuatnya permintaan domestik pascapelonggaran kebijakan pembatasan sosial yang berkaitan dengan covid-19.
Indeks saham di Asia sore ini ditutup beragam dengan kecenderungan naik tipis karena investor mempertimbangkan risiko bank sentral AS The Federal Reserve menaikkan sku bunga acuan sebesar 100 basis poin minggu depan untuk menaklukkan lonjakan inflasi. Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah bergerak di teritori positif sampai penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat dengan properti & realestat naik paling tinggi yaitu 2,14% diikuti keuangan dan perindustrian masing-masing 0,98% dan 0,72%. Sedangkan lima sektor terkoreksi dengan teknologi turun paling dalam yaitu minus 1,15% diikuti barang baku dan transportasi & logistik masing-masing minus 1,13% dan minus 0,54%.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KJEN, INDX, PGLI, PORT, dan OASA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MLPT, ITMA, KRYA, COAL, dan IPPE.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell di seluruh pasar sebesar Rp3,98 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp1,92 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.661.737 kali transaksi. Saham yang diperdagangkan sebanyak 31,95 miliar lembar senilai Rp25,69 triliun. Nilai 268 saham naik, 283 saham menurun, dan 154 tidak bergerak. Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 57,29 poin atau 0,21% ke 27.875,91, indeks Hang Seng naik 83,28 poin atau 0,44% ke 18.930,38, dan indeks Straits Times meningkat 11,35 poin atau 0,35% ke 3.269,37. (Ant/OL-14)
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (25/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved