Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
HARGA emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Rabu pagi WIB. Pergerakan itu memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut, yang didorong oleh pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).
Serta, belum adanya tanggapan dari pejabat Bank Sentral AS (The Fed) terkait keputusan suku bunga acuan pada 27 Juli mendatang.
Adapun kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, menguat US$0,5 atau 0,03%, menjadi ditutup pada US$1.710,70 per ounce. Harga emas telah merosot lebih dari 5% hingga saat ini.
Baca juga: IMF Berikan Nilai Positif Untuk Indonesia
Emas berjangka terangkat US$6,60 atau 0,39%, menjadi US$1.710,20 pada Senin (18/7) waktu setempat. Tepatnya, setelah tergelincir US$2,2 dolar AS atau 0,13% menjadi US$1.703,60 pada Jumat (16/7) lalu.
Kemudian, anjlok di kisaran US$29,7 atau 1,71%, menjadi US$1.705,80 pada Kamis (14/7). Diketahui, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah untuk hari ketiga berturut-turut.
Indeks dolar AS melayang di bawah 107, setelah mencapai tertinggi dua dekade minggu lalu di level 109,14. "Harga emas sedang berjuang hari ini, bahkan ketika dolar AS jatuh sekitar dua pertiga dari 1%," ujar Craig Erlam, analis dari OANDA.
Baca juga: Inflasi AS Tembus 9,1%: Dolar Menguat terhadap Rupiah
"Prospek untuk menembus dari US$1.700 ke level atas, terlihat semakin tipis. Bahkan, tidak dapat melakukannya ketika dolar AS jatuh lebih dari 2,5%," imbuhnya.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa sektor perumahan baru Negeri Paman Sam turun 2%, yang disesuaikan secara musiman pada Juni menjadi 1,56 juta. Adapun Departemen Perdagangan AS melaporkan izin pembangunan AS turun 0,6% menjadi 1,69 juta.
Sementara itu, logam mulia lainnya, yakni perak, untuk pengiriman September turun 0,67%, atau ditutup pada US$18,713 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 0,34%, menjadi ditutup pada US$858,9 per ounce.(Ant/OL-11)
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Pada awal perdagangan Rabu (31/7) pagi, rupiah tergelincir 17 poin atau 0,10% menjadi Rp16.317 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.300 per dolar AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/7) ditutup merosot menjelang pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (29/7) ditutup menguat seiring pasar memperkirakan inflasi domestik Juli 2024 melandai.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (26/7) ditutup melemah setelah rilis data klaim pengangguran awal mingguan Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (25/7) ditutup merosot di tengah sentimen risk off di pasar karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS.
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
HARGA komoditas energi Indonesia pada tahun ini terutama di kuartal kedua ini terlihat sudah mengalami rebound, namun terbatas. Hal Ini terlihat pada harga komoditas utama ekspor
Sebanyak 18 orang yang terlibat dalam kasus korupsi pengelolaan komoditas timah di PT Timah Tbk dari tahun 2015 hingga 2022 telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah menyetujui dua langkah cepat untuk mengatasi peredaran barang impor ilegal.
PENURUNAN ekspor maupun impor yang terjadi di Juni 2024 secara month to month (mtm) merupakan catatan penting bagi sektor perdagangan Indonesia.
INDONESIA kembali mencatatkan surplus perdagangan pada Juni 2024. Namun nilai surplus di bulan keenam tahun ini menjadi yang paling rendah dalam empat bulan terakhir, yakni US$2,39 milar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved