Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
EKONOM Bank Mandiri Faisal Rachman menuturkan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,9% di tahun depan, pemerintah perlu menjaga inflasi dengan memenuhi distribusi dan kemanan pasokan barang.
Menurutnya, peralihan pandemi menjadi endemi memberikan momentum permintaan atau konsumsi masyarakat yang naik, terutama pada konsumsi barang dan jasa tersier seperti traveling dan entertainment.
"Jika sektor sisi demand dan supply tersebut terakselerasi maka dapat menjadi sumber penerimaan pajak bagi pemerintah," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (20/5).
Sementara itu, kesuksesan dari penanganan pandemi juga otomatis akan menurunkan pengeluaran pemerintah. Hal ini, kata Faisal, akan membantu untuk mengurangi defist anggaran kembali ke bawah 3% dari produk domestik bruto (PDB).
Selain itu, untuk mencapai target pertumbuhan tersebut pemerintah salah satunya perlu untuk fokus pada kelancaraan pelaksanaan transformasi struktural dan birokrasi terutama dalam perizinan dan kemudahan usaha dan berinvestasi.
Baca juga : Pencabutan Larangan Ekspor CPO Langkah Strategis Pulihkan Ekonomi
"Dengan demikian sektor manufaktur yang merupakan sektor dengan share terbesar dapat tumbuh terakselerasi Sektor ini harus difokuskan pada penyerapan tenaga kerja, industri 4.0 dan lainnya," ujarnya.
Senada, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Teuku Riefky mengungkapkan, pemerintah menjaga tingkat inflasi dengan mengejar penerimaan dan mengefisienkan pengeluaran.
Pasalnya, tahun depan sudah memasuki tahun politik jelang pemilihan presiden (pilpres) 2024 yang bakal mengeruk pengeluaran negara.
"Tahun depan sudah masuk tahun politik, anggaran pemilu akan semakin besar. Sisi revenue perlu dioptimalkan dan sisi spending perlu efisien untuk menjaga pertumbuhan GDP tidak terganggu melalu risiko inflasi," ucapnya.
Kemudian, dengan ketidakpastian konflik Rusia dan Ukraina akan berakhir, seharusnya bisa dimanfaatkan Indonesia karena harga komoditas utama berpotensi masih tinggi, seperti batu bara. Komoditas itu masih melesat tinggi di level US$ 400/ton. Hal ini menjadi berkah dengan adanya windfall yang bermuara pada keuntungan APBN. (OL-7)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Produsen (IHP) umum sembilan sektor pada triwulan kedua 2024 naik 0,64% dari triwulan pertama. Secara tahunan, posisi saat ini juga naik 0,01%.
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
Program pengembangan itu dilakukan di Kampung Sinar Jaya, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu.
Berdasarkan data yang dipaparkan, hingga bulan juni total inflansi Kabupaten OKU Timur berada posisi 2,14%.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (29/7) ditutup menguat seiring pasar memperkirakan inflasi domestik Juli 2024 melandai.
RENCANA pemerintah memperluas penerimaan cukai ke tiket konser, deterjen, hingga makanan cepat saji dinilai bisa memperburuk kondisi ekonomi Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi di triwulan I dan II 2024 diperkirakan akan lebih tinggi dari triwulan IV 2023.
Reforma agraria tersebut, kata Airlangga, telah berperan mengurangi ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah, mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja
Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi, yakni 27,52% pada Mei 2023, sejalan dengan stance kebijakan likuiditas longgar Bank Indonesia.
PADA harian ini edisi 24 Maret 2023, penulis menuangkan opini berjudul Mencegah Risiko Sistemik di Sektor Perbankan.
Acara ICEA 2023 ini dapat meningkatkan motivasi khususnya di tim CSR untuk terus berinovasi dalam program pelaksanaan CSR demi meningkatkan kinerja bisnis
Investasi didorong untuk lebih ke daerah, mengembangkan sektor yang lesu karena pandemi maupun menopang perekonomian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved