Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DIREKTUR Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan menyebut, dari 14 tangki di Kilang Balikpapan, hanya satu tidak beroperasi, yaitu Plant 5. Sedangkan operasional 13 tangki lain tetap normal dan sama sekali tidak terganggu.
“Dengan demikian, potensi impor sangat kecil. Apalagi untuk recovery Plant 5, Pertamina sudah menyatakan akan selesai dalam waktu tujuh hari,” jelas Mamit di Jakarta, Rabu (18/5).
Insiden Kilang Balikpapan, menurut Mamit, memang menyebabkan terganggunya operasional tangki Plant 5. Hanya saja, tangki Plant 5 pun bukan berisi BBM, tetapi bahan baku pembuat Pertamax, yaitu High Octane Mogas Component (HOMC).
Dalam analisis Mamit, selama tujuh hari masa perbaikan tangki Plant 5 tersebut, Pertamina masih memiliki cadangan bahan bakar minyak (BBM). Setidaknya, untuk 20 hari ke depan.
“Jadi menurut saya, cadangan tersebut masih bisa dioptimalkan untuk menjamin ketersediaan bahan bakar. Dan itu dilakukan tanpa melalui penambahan impor. Apalagi, volumen penjualan Pertamax bukan terbesar, hanya sekitar 13%,” jelas Mamit.
Baca juga: Pasca-Insiden, Kilang Balikpapan Pastikan Produksi BBM Aman
Selain stok cadangan, lanjut Mamit, Pertamina juga memiliki kilang lain, seperti Balongan dan Cilacap. Kilang tersebut masih bisa dioptimalkan untuk produksi dalam negeri.
Dengan demikian, tidak beroperasinya satu tangki di Balikpapan, memang tidak akan serta-merta membuat Pertamina melakukan impor.
“Jadi, yang penting memang optimalisasi dulu di dalam negeri,” tegasnya.
Terkait rencana pemulihan dalam waktu tujuh hari, Mamit meyakini Pertamina mampu melakukan hal itu. Sebab, sebagai perusahaan migas, BUMN tersebut tentu sudah memperhitungkan denga cermat. Termasuk terkait penyediaan peralatan, serta vendor melakukan perbaikan tersebut.
Bahkan, mekanisme juga bisa dipercepat ketika posisi urgent. Dalam hal ini, bisa jadi akan ada penambahan waktu atau tenaga kerja. “Mungkin kalau sebelumnya hanya bekerja satu shift, sekarang bisa ditingkatkan menjadi tiga shift,” kata dia.
“Makanya, kalau Pertamina bisa memenuhi perbaikan tujuh hari, maka memang sangat kecil potensi impor,” imbuhnya. (RO/OL-09)
Sumur-sumur di Indonesia sekarang sudah lebih banyak air dibandingkan dengan minyak.
Wilayah Kerja Hulu Migas yang dioperasikan Pertamina, produksi minyak pada 2022 337 ribu barel per hari, menjadi 339 ribu barel per hari pada 2023
Kinerja positif hulu migas Pertamina tersebut, tentu memiliki dampak besar. Tidak hanya pada pencapaian target lifting migas dalam APBN, tetapi juga terhadap indikator makro ekonomi.
PHR sudah menyerahkan kepada Pemprov Riau melalui PT Riau Petrolium Rokan (RPR) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Desember 2023.
PT Pertamina melakukan pemantauan untuk memastikan bahwa warga yang tinggal di sekitar kilang tidak terdampak oleh insiden kebakaran yang terjadi di Kilang Pertamina Balikpapan
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menyebut telah berhasil meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) hampir dua kali lipat menjadi 160 ribu barel
Proses verifikasi dan apraisal sendiri dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) yang ditunjuk untuk bertindak secara independen didampingi oleh forum gabungan.
Pertamina mengungkapkan lima penyebab kebakaran kilang minyak di beberapa tempat, termasuk Kota Dumai, Riau, pada Sabtu (1/4).
Pertamina harus mulai berbenah karena kita tahu bahwa kilang minyak Pertamina tidak banyak, itu juga statusnya tua, menunggu di-adjust, menunggu di-upgrade menunggu lain-lain
Pertamina harus melakukan investigasi dan menganalisis akar penyebab terjadinya kebakaran.
Beberapa rumah warga dan rumah ibadah yang berdekatan dengan kilang mengalami kerusakan. Namun, belum dijelaskan pasti berapa jumlah warga dan bangunan yang terdampak.
Saat ini, para pekerja yang sudah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pertamina Dumai, sudah kembali ke rumah masing-masing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved