Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menilai positif penyesuaian harga BBM non-subsidi, Pertamax. Pasalnya, meski mengalami kenaikan menjadi Rp 12.500 per liter namun sebenarnya Pertamina masih nombok dan menjual di bawah harga keekonomian.
“Di tengah kenaikan harga minyak dunia yang terus melesat, Pertamina memang tidak punya pilihan lain, kecuali menyesuaikan harga Pertamax yang notabene adalah BBM non-subsidi," jelasnya.
"Meski begitu, kami menilai positif. Sebab, penyesuaian harga BBM RON 92 tersebut, masih di bawah harga keekonomian. Dengan harga jual Pertamax sekarang, Pertamina sebenarnya masih nombok Rp3.500 per liter,” kata Sugeng di Jakarta, Sabtu (2/4).
Kondisi demikian, menurut Sugeng, menjadi bukti bahwa Pertamina sangat mempertimbangkan daya beli masyarakat. “Nyatanya, Pertamina rela bahwa kenaikan tersebut pun, sebenarnya masih di bawah harga keekonomian,” lanjutnya.
Baca juga: Pengamat: Kenaikan Harga Pertamax Tak akan Sebabkan inflasi
Selain itu, lanjut Sugeng, sebenarnya Pertamax merupakan BBM yang ditujukan untuk kalangan masyarakat mampu. Itu pun, dengan volume penjualan yang sangat kecil, yakni hanya 14% dari total penjualan BBM Pertamina.
Bandingkan dengan Pertalite, yang ditujukan bagi kalangan menengah ke bawah dengan volume penjualan mencapai 53 persen. Untuk BBM jenis RON 90 tersebut, Pertamina sudah memastikan bahwa tidak terdapat kenaikan harga.
“Dan tak kalah penting, sebagai BBM non subsidi, kenaikan tersebut juga sesuai dengan formula harga dari KESDM dan selanjutnya dapat menjadi floating price,” lanjutnya.
Tidak hanya itu. Menurut Sugeng, harga jual baru Pertamax, ternyata masih sangat kompetitif dibandingkan SPBU swasta. Dengan Shell misalnya, yang menjual Super Shell (RON 92) seharga Rp12.990, harga Pertamax masih jauh lebih murah.
.“Apalagi, penyesuaian harga Pertamax, baru dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, sejak tahun 2019,” jelas Sugeng.
Sebelumnya, Pertamina memang mengumumkan penyesuaian harga Pertamax, terhitung sejak 01 April 2022 mulai pukul 00.00 waktu setempat. Penyesuaian harga menjadi Rp12.500 per liter, untuk daerah dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 5%.
Penyesuaian harga tersebut, memang jauh di bawah nilai keekonomiannya.
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, dalam keterangan tertulisnya menyatakan dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter. Bahkan, bisa jadi sekitar Rp16.000 per liter. (RO/OL-09)
Saat ini, terpantau pelayanan solar subsidi di Kabupaten Sikka berjalan normal tidak mengalami kendala maupun antrian yang mengular.
Alangkah baiknya jika pengaturan pembelian BBM subsidi juga dilaksanakan segera sehingga volume BBM subsidi bisa berkurang dan masyarakat dari kalangan mampu akan membeli BBM nonsubsidi.
Mulai 1 Agustus 2024, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia mengalami penyesuaian yang cukup signifikan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga adanya pemalsuan dokumen dalam pengadaan liquefied natural gas (LNG) di PT Pertamina (Persero).
PERTAMINA (Persero) kembali membuka Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2024 dan siap menerima karya jurnalistik terbaik dari insan media Indonesia
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Dalam upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, berbagai produk bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan telah dikembangkan.
PEMERINTAH akan merilis BBM janis baru, bioetanol, yakni kandungan rendah sulfur dalam minyak solar dengan menggunakan bahan bakar nabati bioetanol pada 17 Agustus 2024.
Secara umum stok dan penyaluran BBM dalam kondisi aman dan berjalan lancar.
Konsumsi Pertalite di Sumut mengalami peningkatan menjadi 6.284 KL per hari dari 4.558 KL rata-rata konsumsi per hari pada Januari 2024.
PADA arus balik mudik konsumsi Pertamax Series (Pertamax dan Pertamax Turbo) meningkat tajam hingga 94% di Jateng dan DIY.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved