Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NIG) mencetak raihan dana initial public offering (IPO) emiten yang tercatat di Papan Akselerasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten berkode saham NANO itu mengantongi dana sekitar Rp128,50 miliar. Dana itu hasil melepas 1,28 miliar saham ke publik, 10 Maret lalu.
Mengutip data BEI, sepanjang 2020-2022 setidaknya terdapat 17 emiten yang tercatat di Papan Akselerasi. Total dana yang dihimpun dari saham yang ditawarkan emiten tersebut mencapai sekitar Rp797,72 miliar.
Sementara itu, sepanjang Januari hingga 10 Maret 2022, terdapat dua emiten yang mencatatkan diri di Papan Akselerasi, yakni NANO dengan perkiraan raihan dana senilai Rp128,50 miliar dan PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) dengan perkiraan senilai Rp66 miliar.
“Kami (NANO) mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya sekaligus rasa hormat kepada Bursa Efek Indonesia telah memberikan ruang dan kesempatan bagi perusahaan berbasis teknologi skala kecil seperti kami, khususnya teknologi nano yang memiliki penerapan luas untuk bergabung di pasar modal melalui Papan Akselerasi,” ujar Suryandaru, direktur utama PT Nanotech Indonesia Global dalam keterangannya.
Dia menambahkan, bagi NANO, Papan Akselerasi adalah jalur harapan bagi jutaan pendiri perusahaan rintisan (startup) bahkan UMKM skala kecil untuk bisa bertumbuh besar melalui ekosistem pasar modal. Melalui support system yang kuat, didukung oleh penasehat dan profesi penunjang yang ahli dan berpengalaman, mimpi usaha skala kecil atau menengah masuk pasar modal bukanlah hal yang mustahil.
“Kami (NANO) menjadikan pasar modal sebagai strategi masuk (enter). Ini sejalan dengan slogan BEI, ‘Jangan Menunggu Besar untuk IPO, tapi Jadilah Besar dengan IPO’," kata Suryandaru.
Baca juga : Solusi Terintegrasi untuk Ciptakan Dapur Impian
Mengutip ketentuan BEI, Papan Akselerasi adalah tempat untuk golongan saham dengan aset skala kecil atau menengah yang penggolongannya telah diatur dalam POJK Nomor 53/POJK.04/2017.
Dalam proses audit laporan keuangan dilakukan minimal 1 tahun terakhir atau sejak berdirinya perusahaan dengan status opini WTP. Jumlah pemegang saham yang tercatat di Papan Akselerasi sekurangnya 300 pemegang saham.
Syarat yang diberikan pada Papan Akselerasi lebih ringan dibandingkan dengan Papan Utama dan Papan Pengembangan. Tujuan dari pembuatan ini untuk memberikan kesempatan kepada perusahaan potensial namun belum memiliki histori panjang atau belum membukukan laba usaha bisa menawarkan sahamnya kepada publik.
Saat ini, beberapa emiten yang tercatat di Papan Akselerasi BEI antara lain adalah PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO), PT Panca Anugerah Wisesa Tbk (MGLV), PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY), dan PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN).
Lalu, PT Fimperkasa Utama Tbk (FIMP), PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC), PT Era Graharealty Tbk (IPAC), dan PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH). Selain itu, termutakhir adalah PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) dan PT Nantotech Indonesia Global Tbk (NANO). (RO/OL-7)
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved