Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kemendag Ingatkan Harga Daging Sapi dan Kedelai Bakal Naik

Fetry Wuryasti
05/3/2022 12:45
 Kemendag Ingatkan Harga Daging Sapi dan Kedelai Bakal Naik
Ilustrasi: daging sapi.(Antara/Novrian Arbi)

Meski terjadi kenaikan harga pada sebagian barang kebutuhan pokok, Kementerian Perdagangan menyampaikan bahwa secara umum harganya relatif stabil.

Beberapa komoditas memang mengalami kenaikan harga cukup signifikan dibanding bulan yang lalu, seperti bawang merah, cabai merah cabai merah keriting, cabai merah besar, cabai rawit merah dan kedelai.

Di rata-rata harga nasional, pada bawang merah ada kenaikan signifikan hampir 20% menjadi Rp37.000 per kg, pada cabai merah keriting naik 45% menjadi Rp 50.500 per kg, cabai merah besar naik 38% menjadi Rp47.300 dan cabai rawit merah naik 43% menjadi Rp 66.500 per kg. Harga kedelai naik menjadi Rp 11.500 di tingkat perajin dan di tingkat eceran di atas Rp13.000.

"Kenaikan harga bawang merah saat ini sifatnya sementara karena disebabkan tanaman di sentra produksi banyak yang rusak akibat curah hujan yang tinggi saat panen. Sehingga produktivitasnya turun sekitar 50%, menjadi 4 ton per hektar," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan, dalam webinar bertajuk Quo Vadis Sembako Nasional, Sabtu (5/3).

Hal ini menyebabkan harga bawang merah di atas harga acuan pemerintah yaitu Rp 32.000 per kilogram. Di sisi lain, informasi dari asosiasi cabe Indonesia kenaikan harga cabai disinyalir akibat tertundanya masa pemetikan. Ini akibat faktor cuaca yang hujan di sentra produksi.

Tetapi secara umum perkembangan inflasi nasional pada Februari deflasi sedikit -0,02% (ytd). Pada bulan Februari tahun berjalan (yd) inflasi hanya 0,54%.

"Jadi secara umum masih aman, hanya beberapa komoditi memang harus kita perhatikan menjelang puasa dan lebaran, terutama ketersediaan daging," kata Oke.

Ketersediaan daging dikhawatirkan ada hambatan karena referensi daging oleh masyarakat Indonesia masih berupa daging segar. Sementara untuk penyangganya, Bulog saat ini hanya bisa memasukan daging beku 10 ribu ton, yang mulai masuk di Maret. Sehingga untuk stok di bulan puasa dan lebaran diharapkan ada tetap opsi bagi masyarakat untuk mendapatkan sumber protein hewani yang terjangkau.

Sementara itu pasokan dari Australia, sedang terjadi reformulasi kebijakan dan pembatasan-pembatasan, juga dengan kenaikan permintaan ekspor daging sapi bakalan Australia dari berbagai negara. Sehingga harganya menyentuh US$4,3 per kg sapi hidup. Ini mengakibatkan harga daging sapi Australia di Indonesia menembus di atas Rp130.000 per kg.

Sementara harga kenaikan kedelai merupakan dampak dari kenaikan harga kedelai disinyalir akibat turunnya produksi di negara-negara Amerika Selatan. Di sana, biaya produksi menjadi lebih tinggi karena terjadinya inflasi dan batasan pergerakan gara-gara pandemi," kata Oke.

Kemendag sudah berbicara dengan importir bawa kedelai ketersediaan kedelai menjadi penting, karena 150 ribu perajin tahu tempe sangat bergantung dari importasi kedelai. Importir sendiri sempat mau menghentikan importasinya akibat harga kedelai yang saat ini tinggi.

Harga kedelai ini menjadi tinggi, ditambah akibat kejadian di perang Ukraina dan Rusia yang berdampak pada harga komoditas lainnya.

"Kedelai perlu dan lebih baik tersedia walaupun harga tinggi. Kalau tidak tersedia berbahaya bagi keberlangsungan para perajin usahanya karena mereka sangat bergantung pada apa-apa kedelai tahu dan tempe," kata Oke.

Maka yang dilakukan pemerintah sampai puasa dan lebaran ini memastikan ketersediaan kedelai, dan mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa akan terjadi penyesuaian harga tempe pada posisi Rp 11.300 per kg di tingkat perajin, kemungkinan bisa mencapai Rp12.000 per kg di tingkat perajin.

"Bila harga tempe menyentuh Rp11.300 per kg artinya harga tempenya sekitar 10.300 per kg dilepas perajin, tahu Rp650 per potong dilepas oleh perajin," kata Oke.

Maka bila pada suatu saat meningkat, maka akan terjadi penyesuaian harga kenaikan sekitar Rp300 rp per kg pada tempe dan Rp50 per potong pada tahu.

Kebutuhan kedelai Indonesia rata-rata pada 2022 sebesar 240.000 ton per bulan. Secara nasional biasanya sebelum terjadi penurunan jumlah pengrajin, itu kebutuhan nasional mencapai 3.000.000 ton per tahun dan pasokan dari impor setidaknya 2,6 juta ton.

"Dari informasi Kementerian Pertanian yang biasanya bisa memasok 20% atau 400.000 ton kedelai ternyata terjadi penurunan sekitar sekarang produksinya hanya 250.000 ton dalam satu tahun," kata Oke.

Oleh karena itu, Kemendag meminta importir tetap menyediakan sebanyak 240.000 ton kedelai per bulan, dan memastikan sampai akhir tahun ketersediaannya terjamin.

"Sebelum adanya perang Ukraina dan Rusia, kami perkirakan harga kedelai akan turun di bulan Juni. Semoga harga kedelai tidak terpengaruh perang ini. Tetapi yang kami pastikan sampai puasa dan lebaran, masih terlihat indeksnya masih terjadi kenaikan," kata Oke.

Opsi lain
Pemerintah juga berharap impor kedelai ada opsi lain dari Amerika Selatan. Sebab Brasil dan Argentina yang tadinya diperkirakan memproduksi kedelai 140 juta ton ternyata turun akibat la nina dan sebagainya. AS juga terjadi reli inflasi yang mengakibatkan biaya produksi naik.

Untuk harga gula, dia benarkan bahwa pada posisi saat ini memang biaya produksi yang tinggi di dalam negeri, akibat bahan baku tanaman yaitu pupuk yang masih impor, dan terjadi penurunan daya beli masyarakat. Sementara gula impor yang sudah dialokasi pemerintah, rupanya tidak juga bisa menolong harga di dalam negeri, karena biaya logistik yang tinggi, terutama untuk industri. Untuk ketersediaannya, Kemendag memastikan masih aman sampai bulan puasa dan lebaran pada 12 komoditas yang diawasi.

"Sehingga gula impor ini tidak bisa juga membantu meredam harga di dalam negeri. Harga rata-rata gula masih di Rp13.000 per kg. Pemerintah kini sedang melihat kembali situasi untuk menyesuaikan harga acuannya," kata Oke.

Sedangkan untuk telur dan daging ayam, Indonesia memiliki pasokan berlebih. Hanya kecenderungan telur di tingkat peternak tertekan harga harga pasarnya jatuh sampai di bawah biaya produksi mereka. (OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya