Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PANDEMI covid-19 dinilai masih jadi tantangan utama bagi pemulihan ekonomi Indonesia. Namun seiring membaiknya penanganan kesehatan di Tanah Air, maka dampaknya dirasa tak akan separah sebelumnya.
Demikian dikatakan Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Teuku Riefky kepada Media Indonesia, Rabu (2/2). Menurutnya, kendati varian omikron merebak, Indonesia dinilai lebih siap dan mampu menekan dampak virus tersebut pada perekonomian.
"Ini akan sangat bergantung pada penanganan kesehatan di Indonesia. Namun kita lihat sekarang kasus omikron mulai muncul dan sepertinya akan menghambat aktivitas ekonomi, walaupun tidak separah sebelum-sebelumnya," ujar Riefky.
Indonesia, sambungnya, memiliki modal yang cukup baik dan kuat dari berbagai capaian di 2021. Peningkatan inflasi yang sekarang terjadi di banyak negara, justru tak menimpa Indonesia.
Baca juga : Potensi Belanja Pemerintah Capai Rp1.200 Triliun, LKPP: E-Katalog Jadi Kunci
Tingkat inflasi nasional masih relatif lebih rendah dibandingkan negara lain. Meski rendahnya inflasi turut menggambarkan daya beli masyarakat yang belum pulih, Riefky menilai, hal itu tak akan berdampak besar pada perekonomian secara menyeluruh.
"Saya meyakini kita tidak akan mengalami inflasi yang overheating. Negara yang mengalami inflasi overheating itu muncul dari stimulus yang masif di awal. Kita relatif tidak begitu besar, sehingga isu inflasi itu jauh lebih kecil," terang dia.
Hal yang menurut Riefky mesti menjadi perhatian pengambil kebijakan ialah tantangan ekonomi ke depan. Pasalnya, tahun ini merupakan saat terakhir berbagai stimulus Indonesia dapat terlaksana.
"Pada 2023 ketika burden sharing berhenti, defisit harus kembali maksimal 3%, ini akan banyak risiko yang muncul. Bagaimana pemerintah harus memanage itu dan di lain disi pada saat burden sharing dihentikan, bagaimana pasar menyerap government bonds yang saat ini masih diserap oleh BI. Itu berpotensi memberikan tekanan di pasar uang Indonesia," pungkasnya. (OL-7)
INCREMENTAL Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia dinilai masih perlu diperbaiki guna mendorong investasi yang lebih efisien di Tanah Air.
KETIMPANGAN Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia disoroti. Sebagai contoh, HDI Jakarta mencapai 82,46 dan Papua masih di angka 62,25.
Bank Dunia juga mengapresiasi program pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan oleh Indonesia.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
PRESEIDEN terpilih, Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya optimis Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di masa jabatannya yang akan datang.
Dengan durasi kerja tersisa tiga bulan, fokus pekerjaan Wameninves lebih kepada penyelesaian regulasi dan pelaksanaan kegiatan investasi.
Dalam tiga tahun di periode 2020-2022, industri minuman ringan tidak mengalami pertumbuhan sama sekali, alias nol persen, secara tahunan.
Masyarakat dihimbau untuk menerapkan protokol kesehatan terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024
Rupanya sejak kemunculannya, AG Glow langsung mencuri perhatian wanita Indonesia.
Meski pandemi telah berubah menjadi endemi, faktanya dunia belum baik-baik saja.
Rajawali Tour mampu membuktikan keberadaannya, dan semakin melebarkan sayapnya pasca-pandemi.
Pada tahun 2019 kami sempat berhasil membuka gerai Scandia ke-100, namun tidak lama pandemi melanda dan ekspansi bisnis OT Group pun tertunda
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved