Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional hanya mencapai 11,5% di 2021.
Angka tersebut masih di bawah target Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) 14,5%.
Meski begitu, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, porsi EBT di tahun lalu naik tipis dibanding 2020 yang sebesar 11,2%.
Baca juga: Indonesia Siap Ambil Peran Penting Pengembangan Energi Hijau Dunia
"Terkait dengan porsi bauran EBT, untuk 2021, angkanya adalah 11,5%. Jadi naik dari posisi di 2020. Jumlah kumulatif (EBT di 2021) sebesar 151,6 juta barrel oil equvalent," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (17/1).
Dadan menjelaskan, alasan porsi EBT ,2021 di bawah target disebabkan karena masih dalam pandemi covid-19. Beberapa proyek EBT tertunda dalam jadwal Commercial Operation Date (COD) pembangkit di tahun lalu.
"Di 2021 masih pandemi, sehingga beberapa proyek delay, jadi tidak terjadi COD di 2021. Misalnya (prioyek) panas bumi terjadi demikian. Beberapa pembangkit listrik PLTA juga seperti itu," ungkapnya.
Dirjen EBTKE ESDM juga menerangkan, dari sisi penambahan kapasitas terpasang untuk pembangkit listrik EBT untuk yang on grid, termasuk Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berada di angka 654,76 megawatt (MW), lebih rendah dari target 854,78 MW.
"Jadi secara realisasai ini tercapai 77%. Ada beberapa proyek pembangkit yang memang mengalami penyesuasian dari sisi waktu terutama terkait masih isu pandemi," jelasnya.
Dari sisi investasi EBT, Dadan menuturkan masih berada di bawah target US$2,04 miliar, yakni sebesar US$1,51 miliar di 2021. Di 2022, target porsi bauran EBT sebesar 15,7%.
Pihaknya masih optimistis target pemanfaatan EBT sebanyak 23% dalam bauran energi nasional bisa tercapai di 2025. (OL-1)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meraih penghargaan Anugerah Ekonomi Hijau untuk Infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Ramah Lingkungan pada Selasa (30/7).
Pemprov DKI Jakarta didorong segera mewujudkan percepatan fasilitas pengelolaan sampah.
Minimnya ketersediaan infrastruktur, teknologi dan kebutuhan dana investasi yang relatif lebih besar ketimbang energi fosil, kerap menjadi batu sandungan dalam mengakselerasi EBT
ANGGOTA Badan Legislasi atau Baleg DPR RI Guspardi Gaus membantah adanya jalur khusus untuk menggolkan rancangan undang-undang hingga ke paripurna. Menurutnya DPR tetap on the track
Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) berpartisipasi dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk meningkatkan pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan (EBT) di Indonesia.
ANGGOTA Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah tidak tergesa-gesa mengambil keputusan mengekspor listrik energi baru terbarukan (EBT) ke Singapura.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved