Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BADAN Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2021 mencapai 3,51% secara year on year (yoy). Angka tersebut lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya sebesar 7,07%. Hal ini akibatnya adanya penyebaran varian delta sehingga menyebabkan adanya pembatasan aktivitas atau PPKM.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia bila dibandingkan kuartal II 2021 atau secara quarter to quarter (q-to-q) tumbuhnya 1,55%. Dan bila dibandingkan pada triwulan III 2020 atau yoy tumbuh sebesar 3,51%," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/11).
Secara kumulatif perekonomian Indonesia sepanjang 2021 hingga kuartal III dibanding periode yang sama di 2020 tumbuh 3,24%.
Margo menjelaskan, kontribusi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2021 berasal dari industri pengolahan, yang menjadi sumber tertinggi dengan capaian 0,75%. Kemudian, diikuti sektor perdagangan dengan 0,67%, pertambangan 0,56%, konstruksi 0,38% dan sisanya 1,15%.
"Pada triwulan III 2021 nilai ekspor komoditas barang Indonesia mengalami peningkatan yang impresif sebesar 50,90%. Kenaikan ekspor terjadi pada komoditas migas, industn pengolahan, dan pertambangan," jelasnya.
Untuk nilai impor Indonesia pada periode yang sama juga dilaporka mengalami peningkatan yang cukup baik sebesar 46,98%. Kenaikan importerjadi pada komponen barang konsumsi, bahan beku/penolong, dan barang modal.
Baca juga: IHSG Jumat Pagi Menguat Termotivasi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III
Dari sisi produksi lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial pada triwulan III bila dibandingkan yoy, mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,06%. Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 29,16%.
Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan III 2021 mencapai Rp4.325,4 triliun atau atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.815,9 triliun.
Margo menambahkan, pertumbuhan ekonomi nasional tak luput dari situasi perekonomian global yang pada triwulan III 2021 tetap tumbuh meski melambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Perlambatan ekonomi ini terlihat pada beberapa mitra dagang utama Indonesia, seperti Amerika Serikat dari 12,2% di kuartal II 2021 menjadi 4,9% di kuartal III tahun ini. Lalu Tiongkok dari 7,9% di kuartal II 2021 menjadi 4,9 di kuartal III 2021 dan Singapura dari 15,2% di kuartal sebelumnya menjadi 6,5% di kuartal III tahun ini. (A-2)
INCREMENTAL Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia dinilai masih perlu diperbaiki guna mendorong investasi yang lebih efisien di Tanah Air.
KETIMPANGAN Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia disoroti. Sebagai contoh, HDI Jakarta mencapai 82,46 dan Papua masih di angka 62,25.
Bank Dunia juga mengapresiasi program pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan oleh Indonesia.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
PRESEIDEN terpilih, Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya optimis Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di masa jabatannya yang akan datang.
Dengan durasi kerja tersisa tiga bulan, fokus pekerjaan Wameninves lebih kepada penyelesaian regulasi dan pelaksanaan kegiatan investasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia pada Juni 2024 mencapai 1,17 juta kunjungan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat pada Juni 2024 sebanyak 5,4 juta orang. Angka tersebut naik 2,8% dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada Juli 2024, perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) mencapai 2,99% terhadap IHPB Juli 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Produsen (IHP) umum sembilan sektor pada triwulan kedua 2024 naik 0,64% dari triwulan pertama. Secara tahunan, posisi saat ini juga naik 0,01%.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa terjadi deflasi sebesar 0,18% pada Juli 2024 secara month to month (mtm). Deflasi pada Juli merupakan yang terdalam dibandingkan Juni 2024.
NELSON Mandela, seorang revolusioner anti-apartheid di Afrika Selatan, pernah mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved