Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee memperkirakan bahwa pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan besok, Senin (4/10) akan melemah disebabkan oleh berbagai sentimen yang mempengaruhi.
"IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 6,174 sampai 6,086 dan resistance di level 6,286 sampai 6,300. Cenderung SOS," ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (3/10).
Menurut Hans, kecenderungan pelemahan IHSG pada perdagangan besok dikarenakan faktor eksternal. Salah satunya ialah pembahasan plafon utang pemerintah Amerika Serikat yang dikatakan akan menjadi salah satu sentimen utama di pasar pekan depan.
"Selain itu petunjuk tentang arah kebijakan dari pejabat the Fed serta kenaikan Yield Obligasi pemerintah Amerika Serikat akan mempengaruhi pergerakan pasar," ujar Hans.
Baca juga : Pemerintah Siap Fasilitasi UKM Merambah Pasar Global.
Hans menambahkan, risiko utama pasar keuangan bergeser ke Tiongkok akibat perkembangan gagal bayar Evergrande, krisis listrik juga menjsdi sentimen lainnya.
Menurutnya, pelaku pasar saat ini tengah mencermati kenaikan harga komoditas energi dunia akibat permintaan yang naik serta kenaikan inflasi akibat gangguan pasokan.
Sementara itu, dari dalam negeri perbaikan ekonomi Indonesia yang saat ini berjalan cukup baik menjadi sentimen positif pada perdagangan besok, di mana PMI Manufaktur Indonesia pada September 2021 sudah kembali di angka 52,2 atau zona ekspansi setelah terkontraksi pada Agustus 2021 di level 43,2.
"Hal ini menunjukkan sudah ada ekspansi di sektor industri manufaktur. Aktivitas pertumbuhan ekonomi akan pulih lebih cepat dari yang diperkirakan. Peningkatan PMI ini sejalan dengan terkendalinya penyebaran virus corona varian Delta," tuturnya.
Sentimen lainnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode September 2021 terjadi deflasi 0,04%. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 0,80% dan untuk inflasi tahunan sebesar 1,60%. Secara umum penyebab terjadinya deflasi pada September 2021 menurut kelompok pengeluaran adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,47% dengan andilnya mencapai 0,12%.
Deflasi lebih di sebabkan kelas menegah atas tidak agresif dalam melakukan konsumsi dan cenderung tidak ke pusat perbelanjaan akibat pandemi covid-19 varian delta. (OL-2)
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (25/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
Aksi korporasi ini akan melibatkan sebanyak 500 juta saham baru dengan kisaran harga penawaran awal antara Rp100 hingga Rp150 per lembar saham.
Skema Full Call Auction (FCA) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir-akhir ini dinilai telah menimbulkan keresahan para investor ritel.
Ruang publik bukan hanya dapat digunakan sebagai tempat untuk beraktivitas bagi masyarakat, namun juga platform berinteraksi.
Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini sebagian besar (76,64%) akan digunakan untuk investasi dan belanja modal Perseroan.
IHSG dibuka menguat 3,02 poin atau 0,04% ke posisi 7.249,72.
Investor sedikit lebih optimis pada pekan ini setelah pergolakan yang terjadi pada minggu lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved