Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Pegadaian (Persero) berhasil mencatat kenaikan nasabah sebesar 21,4% dari 15 juta orang pada 30 Juni 2020, kemudian menjadi 18 juta orang pada 30 Juni 2021.
Penambahan nasabah ini berdampak pada peningkatan omset bisnis gadai, yang tumbuh 6,1% dari Rp75,57 triliun menjadi Rp80,18 triliun. Kenaikan omset terdiri dari gadai konvensional sekitar 5,9% menjadi Rp.67,98 triliun dan gadai syariah naik 7,4% menjadi Rp12,2 triliun.
Namun, kinerja bisnis yang tumbuh positif tersebut tidak langsung berdampak positif pula pada kinerja keuangan. Berdasarkan laporan keuangan Pegadaian dan entitas anak usaha yang dipublikasikan per Selasa (10/8), perseroan melaporkan jumlah aset per 30 Juni 2021 turun 0,9% menjadi Rp67,8 triliun.
Baca juga: Pegadaian Dukung Integrasi Ekosistem Umi-UMKM
Sementara itu, pendapatan naik tipis 2,9% dari 10,13 triliun menjadi 10,43 triliun. Adapun, laba bersih turun 15% dari Rp1,53 triliun menjadi Rp1,3 triliun pada semester I 2021. Pandemi covid-19 dinilai memberikan tantangan bagi kinerja bisnis Pegadaian, hingga berdampak pada perlambatan kinerja keuangan.
“Pertumbuhan nasabah yang mencapai 21,4% pada semester I 2021, membuktikan Pegadaian tetap hadir sebagai sahabat masyarakat di tengah kesulitan ekonomi. Pandemi covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda berakhir," ujar Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto dalam keterangan resmi, Selasa (10/8).
Baca juga: Imbas PPKM, BI Perkirakan Pertumbuhan Kredit Lebih Rendah
Lebih lanjut, Kuswiyoto menjelaskan bahwa selama pandemi covid-19 tidak hanya Pegadaian yang mengalami perlambatan kinerja. Namun, kondisi itu juga dialami sebagian besar sektor bisnis, baik usaha besar, UMKM, usaha ultra mikro, maupun masyarakat pada umumnya.
Sejak awal pandemi, perseroan terus memberikan kemudahan pada masyarakat. Seperti, produk Gadai Peduli yang tidak memungut bunga (bunga 0%), program restrukturisasi dan relaksasi, hingga penyaluran program subsidi bunga yang diluncurkan pemerintah.
“Pegadaian mendukung program pembangunan ekosistem ultra mikro bersama BRI dan PNM. Kami juga terus mengembangan kolaborasi dengan pihak swasta, koperasi, komunitas, lembaga pendidikan dan berbagai mitra lainnya,” pungkas Kuswiyoto.(OL-11)
PT Pegadaian mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,9 triliun pada semester pertama 2024. Angka tersebut naik 37,9% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Badai Emas Pegadaian kembali hadir di tahun 2024, mempersembahkan berbagai hadiah menarik untuk para nasabah yang beruntung.
PT Pegadaian Kantor Wilayah VIII Jakarta I mencatatkan pertumbuhan laba usaha sebesar Rp477 miliar pada semester I 2024 atau tumbuh 3,8% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp459 miliar.
SEBAGAI bentuk komitmen terhadap akselerasi transformasi digital di Indonesia, PT Pegadaian ikut serta dalam event Product Development Conference (PDC) 2024,
PT Pegadaian meresmikan gedung The Gade Preneur Space yang berlokasi di Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (4/6). Gedung itu merupakan venue bagi UMKM binaan perseroan untuk memasarkan produk.
Ke depan, bank sampah akan menjadi mitra Pegadaian.
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Dari pemilihan Donald Trump hingga Pandemi global Covid-19, berikut adalah beberapa prediksi kartun The Simpson yang sudah lama tayang dan jadi ada di dunia nyata.
TINGGINYA nilai jatuh tempo utang di 2025 disebabkan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan yang menggelembung saat Indonesia dilanda pandemi covid-19
SAYA mengikuti Global Health Security Conference (Konferensi Ketahanan Kesehatan Global) di Sydney, Australia, 18 sampai 21 Juni 2024
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved