Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
HARGA Batu Bara Acuan (HBA) pada Juli 2021 mencatatkan kenaikan sebesar US$15,02 per ton menjadi US$115,35 per ton, dibandingkan Juni 2021 pada level US$100,33 per ton.
Kenaikan ini utamanya dipicu tingginya tingkat konsumsi di negara Asia Timur. Serta, dilaporkan menjadi HBA tertinggi dalam 10 tahun terakhir, atau tepatnya sejak November 2011. Faktor kenaikan HBA dalam negeri karena konsumsi batubara Tiongkok terus mengalami lonjakan.
"Kenaikan ini menjadi yang paling tinggi dalam satu dekade," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan resmi, Senin (5/7).
Baca juga: Erick Thohir: Gasifikasi Batu Bara Hapus Ketergantungan Impor LPG
Tiongkok dikabarkan kewalahan memenuhi kebutuhan batu bara dalam negeri akibat kendala operasional. Seperti, kecelakaan tambang dan perubahan cuaca berupa hujan yang ekstrim. "Kapasitas pasokan batubara domestik Tiongkok terus menipis seiring kembalinya geliat aktivitas pembangkit listrik," papar Agung.
Selain Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan juga menunjukkan grafis kenaikan serupa. Ketetapan kenaikan HBA ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM No.121.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batu Bara Acuan untuk Bulan Juli Tahun 2021 dan ditetapkan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 2 Juli 2021.
"Ini berimbas pada kenaikan harga batu bara global," imbuhnya.
Baca juga: Bahlil: RI Harus Jadi Negara Penghasil Baterai Mobil Listrik Terbesar Dunia
Kenaikan ini merupakan rekor tertinggi baru, setelah sebelumnya pada Juni 2021 juga menembus US$100,33 per ton. Serta, mencatatkan sebagai HBA tertinggi sejak November 2011 yang saat itu mencapai US$116,65 per ton.
ESDM mengungkapkan dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA, yaitu supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain.
Sementara itu, untuk faktor turunan demand dipengaruhi kebutuhan listrik yang turun, berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor dan kompetisi dengan komoditas energi lain. Seperti, LNG, nuklir dan hidro.(OL-11)
Kopi adalah minuman favorit banyak orang di seluruh dunia, terkenal dengan kemampuannya untuk memberikan energi dan meningkatkan konsentrasi.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
Rumah Zakat Bersama Cppetindo membagikan lebih dari 1.000 paket bahan pangan berupa daging kurban kepada keluarga prasejahtera di berbagai wilayah di Indonesia.
Produk FMCG masih menjadi prioritas dalam perbelanjaan masyarakat Indonesia dari semua kalangan ekonomi dan demografi.
NILAI tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (25/6) ditutup menguat. Saat ini pasar menanti inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditures) AS.
PERLU pembatasan konsumsi gula dan garam pada anak-anak. Meskipun gula dan garam bukanlah barang haram, penting untuk tidak mengonsumsi kedua bahan secara berlebihan.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan Mind ID mencatatkan kinerja baik pada semester I 2024 dengan berhasil meraup pendapatan sebesar Rp19,64 triliun.
PLN EPI tengah mengimplementasikan program co-firing, yaitu substitusi batu bara dengan biomassa pada rasio tertentu
HARGA komoditas energi Indonesia pada tahun ini terutama di kuartal kedua ini terlihat sudah mengalami rebound, namun terbatas. Hal Ini terlihat pada harga komoditas utama ekspor
Aplikasi Simbara mengawasi rangkaian proses mulai dari hulu sampai hilir, mulai dari perencanaan.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawarti berkeyakinan peluncuran Simbara untuk nikel dan timah akan menambah pundi-pundi negara, selain dari komoditas batu bara.
Memasuki usia ke-51 tahun, emiten pertambangan Indonesia PT Bumi Resources melaporkan kinerja positif meski perekonomian dunia masih menghadapi perlambatan pertumbuhan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved