Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan batas pinjaman luar negeri yang dapat diambil pemerintah untuk periode 2020-2024 mencapai US$50 miliar.
Dia memastikan bahwa kewenangan pinjaman luar negeri berada di ranah Bappenas. Pemerintah juga harus menggunakan pinjaman secara hati-hati.
"Ini kewenangannya ada di Bappenas. Kita lihat program apa saja yang pantas untuk dibiayai pinjaman luar negeri. Kita juga lihat dari struktur pinjamannya memberatkan atau tidak," tutur Suharso dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (23/6).
Baca juga: Utang Luar Negeri RI Tumbuh Melambat di April 2021
Lebih lanjut, Suharso mengatakan pinjaman luar negeri terbagi ke dalam beberapa jenis. Pertama, hibah dalam bentuk uang, barang dan jasa, pembiayaan investasi, serta pendampingan proyek. Kemudian, berupa pinjaman untuk kegiatan. Misalnya, untuk proyek strategis pemerintah dan pembiayaan ekspor.
"Pinjaman luar negeri juga dapat disalurkan kepada pinjaman langsung. Ini bisa langsung dikatakan pada Bappenas. Misalnya, PLN ingin menerbitkan surat utang luar negeri. Mereka mengirimkan surat ke Bappenas. Demikian juga dengan kontrak proyek seperti LRT, yang memberikan laporan kepada Bappenas," jelas Suharso.
Adapun pinjaman luar negeri memiliki kontribusi yang relatif kecil dalam postur APBN. Dalam lima tahun terakhir, atau sebelum pandemi covid-19, kontribusi pinjaman luar negeri terhadap APBN selalu berada di bawah 4%. Namun, setelah pandemi melanda, kontribusi pinjaman luar negeri naik 1,2% menjadi sekitar 5,2%.
Baca juga: Menkeu: 300 Wajib Pajak Sudah Manfaatkan Insentif Pemerintah
Pihaknya akan mengevaluasi pemakaian pinjaman luar negeri sepanjang periode 2023-2024. Menurut dia, sebagaian besar penggunaan pinjaman luar negeri itu relatif lebih rendah dari target yang sudah ditetapkan.
"Sebenarnya pinjaman luar negeri ini bukan tambahan dana. Ini pelengkap yang berperan sebagai katalisator dan juga kadang kita ingin masuk untuk memperoleh pengetahuan dan best practices, dari kegiatan yang punya peluang untuk dibiayai lembaga internasional," pungkasnya.(OL-11)
Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) akan tuntas dan tersambung sepenuhnya pada akhir Desember 2023.
CAWE-CAWE yang dilakukan Presiden Joko Widodo menjelang Pilpres 2024 untuk memastikan calon penerusnya bisa melanjutkan sejumlah proyek infrastruktur strategis, termasuk IKN.
Proyek infrastruktur vital nasional itu bertujuan untuk peningkatan kekuatan penyaluran listrik di wilayah Jawa, Madura, dan Bali.
Sebanyak 58 Proyek Strategis Nasional (PSN) termasuk pembangunan kawasan inti Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dipastikan selesai di tahun 2024, alias tidak mangkrak.
SAHAM BUMN PT Waskita Karya kembali disuspensi atau dihentikan sementara oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak Senin (8/5), gara-gara tidak memenuhi kewajiban pembayaran utangnya.
Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Dian Ayu Yustina memperkirakan ekonomi tumbuh 5,07% secara tahunan pada kuartal II/2023. Ada efek Pemilu 2024.
Agenda pendidikan dan literasi harus ditempatkan pada posisi yang strategis dan prioritas sebagai wujud transformasi Indonesia.
INDONESIA memperkenalkan obligasi oranye (Orange Bonds) untuk mendukung terciptanya pemberdayaan dan kesetaraan gender.
PEMERINTAH berkomitmen mempertahankan kualitas lingkungan dengan keanekaragaman hayati yang sangat strategis bagi pengembangan ekonomi hijau dan sirkular.
MANFAAT dari ekonomi sirkular dapat menambah PDB sebesar Rp593 triliun-Rp638 triliun di 2030. Selain itu, ekonomi sirkular sebagai menciptakan jutaan lapangan pekerjaan baru.
Menteri Sosial Tri Rismaharini dinilai harus bertanggung jawab atas temuan bahwa 46% penerima bantuan sosial (bansos) tidak tepat sasaran.
Dengan banyaknya penerima bansos yang tidak tepat, ada opportunity cost atau hilangnya peluang untuk melakukan belanja lain oleh pemerintah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved