Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life Indonesia) mencatatkan kinerja positif dengan memberikan perlindungan kepada nasabah lewat pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp 11,2 triliun sepanjang 2020.
Chief Financial Officer Allianz Life Indonesia, Cui Cui juga mengatakan klaim dan manfaat yang dibayarkan pihaknya naik dua digit dibanding 2019 dan telah membayarkan sebanyak 192.000 kasus klaim pada tahun lalu.
"Jumlah tersebut naik 43,1% dibandingkan 2019 dengan nilai Rp 7,8 T. Untuk di kuartal 1 2021, jumlah klaim dan manfaat yang dibukukan mencapai Rp 4,6 T," ujar Cui Cui dalam konferensi pers virtual kinerja Allianz Life Indonesia, Rabu (2/6).
Selain itu, Allianz Life Indonesia juga membukukan pendapatan premi bruto (Gross Written Premium/GWP) sebesar Rp16,9 triliun di 2020 atau tumbuh 27,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Cui juga menjelaskan, dari sisi laba bersih, Allianz Life Indonesia mencatat kenaikan sebesar 16% menjadi Rp 1,3 triliun.
Adapun total investasi perusahaan tersebut di 2020, berhasil membukukan Rp 2,6 T atau naik dari 2019 yaitu Rp 2,4 T.
Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia Joos Louwerier menuturkan, meski menghadapi tantangan dan perubahan yang harus dilakukan sejak pandemi tahun lalu, Allianz Life Indonesia mengklaim memberikan layanan prima ke nasabah.
“Di 2020 yang penuh tantangan, kami dengan cepat melakukan adaptasi. Semakin banyak proses telah diubah menjadi berbasis digital untuk memberikan customer experience yang unik dan mudah,” ucapnya.
Disebutkan bahwa dari catatan Allianz Global Insurance Report, pandemi ternyata tidak berdampak begitu besar pada industri asuransi pada 2020. Pendapatan premi global berdasarkan GWP turun 2,1% dan asuransi jiwa turun 4,1%. Namun, untuk tahun ini dan seterusnya, Allianz Life menyatakan belum dapat memprediksi karena pandemi masih terus berlangsung. (E-1)
PT Petrindo Jaya Kreasi membukukan laba bersih sebesar US$30 juta pada semester pertama 2024. Angka itu mengalami peningkatan dari posisi laba US$11 juta di semester pertama 2023.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
Penyaluran kredit dan pembiayaan pada semester pertama 2024 tercatata sebesar Rp352,06 triliun
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
Di semester I 2024, Unilever mencatat penjualan bersih sebesar Rp19,0 triliun dengan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun.
Komisi VI DPR RI mengapresiasi BNI atas kinerja yang apik di sepanjang tahun ini. Perseroan juga dinilai inovatif karena menghadirkan terobosan berupa produk digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved