Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ASOSIASI Pengusaha Ritel Modern seluruh Indonesia (Aprindo) siap mendukung pembentukan neraca komoditas yang tengah disusun pemerintah sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Langkah itu diperlukan untuk menstabilkan harga pangan. Pasalnya, saat Ramadan atau Lebaran, harga kebutuhan pokok cenderung bergejolak. Mengingat, tingginya permintaan yang tidak diiringi dengan pasokan.
Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey menilai selama ini tidak ada data yang terintegrasi. Sehingga, para stakeholder bingung dalam membuat keputusan terkait pemenuhan bahan pokok. Kondisi tersebut pun berdampak pada harga yang dibayarkan konsumen.
Baca juga: Ini Strategi Pemerintah untuk Jaga Stabilitas Pangan
"Neraca pangan dan nonpangan ini berbicara soal keakuratan data, baik itu data suplai maupun demand. Kita tidak bisa berfokus pada data suplai saja. Kita tahu secara faktanya di antara K/L berbeda perhitungan data," tutur Roy dalam program siaran Metro TV News, Minggu (23/5).
Menurutnya, kehadiran neraca komoditas bakal mengatur kualitas produk pangan sebagai bahan baku dan bahan penolong industri. Nantinya, neraca komoditas diputuskan bersama dalam rapat terbatas Kemenko Perekonomian, yang melibatkan seluruh K/L di bawahnya.
Baca juga: Jabodetabek Mendominasi Destinasi Pengiriman Paket Selama Lebaran
Pemerintah juga akan menggandeng Badan Pusat Statistik dan pelaku industri untuk proses sinkronisasi data. Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengaku pihaknya berupaya dalam menjaga stok dan memonitor harga bahan pokok.
Dia mengklaim pemerintah sudah menjalankan neraca pangan nasional. Pihaknya pun berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan stakeholder untuk mendata kebutuhan pangan setiap daerah. Itu merupakan upaya mitigasi kenaikan harga.
Oke juga menyebut pemerintah berupaya memotong rantai distribusi yang selama ini dianggap menjadi penyebab lonjakan harga bahan pokok. “Kami selalu melakukan pemantauan harga bahan pokok secara real time. Lalu, diinformasikan mana yang kekurangan," tandasnya.(OL-11)
KirimAja dan Aprindo resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama peningkatan layanan logistik terintegrasi.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey meminta pemerintah agar tidak mempersulit impor bahan baku dan bahan penolong produksi.
KETUA Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengatakan bahwa iuran tabungan perumahan rakyat (Tapera) yang nantinya memotong gaji karyawan 2,5 persen akan menurunkan daya beli masyarakat.
KETUA APRINDO Roy N Mandey menegaskan bahwa saat ini pembelian beras yang dibatasi hanya 5 kilogram dan maksimal sebanyak 2 pack adalah beras komersial swasta.
KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa pihaknya akan menyesuaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras baik dari Bulog sampai ke pasar ritel.
ASOSIASI Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengeluhkan sulitnya mendapatkan beras premium dari pedagang besar untuk dijual kembali ke masyarakat.
Kondisi kemarau belum berdampak signifikan terhadap stok maupun pasokan berbagai komoditas kebutuhan masyarakat.
Penambahan penyaluran telah dilakukan bertahap selama masa Idul Adha. Stok BBM nasional rata-rata selama 20 hari dan elpiji rata-rata 17 hari.
Stok berbagai komoditas pangan masih mencukupi kebutuhan.
Pengamat ekonomi meragukan penurunan harga cabai merah dapat bertahan lama.
Baik para pedagang maupun pembeli berharap pemerintah bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok.
Dua pasar tradisional di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), berubah menjadi sarang jin. Media Indonesia yang mengunjungi dua pasar tersebut, yaitu Pasar Musi dan Pasar Sawangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved