Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Sandiaga: Gerak Cepat Bangkitkan Sektor Parekraf di Sulbar

Insi Nantika Jelita
24/2/2021 09:13
Sandiaga: Gerak Cepat Bangkitkan Sektor Parekraf di Sulbar
Pengunjung menikmati wahana dan pemandangan di atas bukit Citol Hill, Desa Tondok Bakaru, Mamasa, Sulawesi Barat(ANTARA FOTO/Akbar Tado)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bakal bergerak cepat atau gercep membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Sulawesi Barat (Sulbar).

Hal itu disampaikan dirinya saat bertemu dengan Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar di Gedung Sapta Pesona Kantor Kemenparekraf, Selasa (23/2).

“Di Indonesia ada lebih dari 30 juta pekerja di bidang parekraf, saya rasa di Sulbar juga cukup tinggi angka masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor itu. Untuk itu, kita harus gerak cepat, gerak bersama dalam mengembangkan sektor parekraf di Sulbar,” ujar Sandiaga dalam keterangannya.

Pihaknya menjelaskan, ada beberapa potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdapat di Sulawesi Barat, antara lain wisata alam yang terletak di Pulau Balabalakang dan Pulau Karampuang yang biasa digunakan untuk diving ataupun snorkeling, wisata mangrove di kota Mamuju, Tari Sayyang Pattu’du atau kuda menari, kuliner dan lainnya.

“Kami bersama Gubernur Sulbar telah berkomitmen mendorong pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Sulbar. Mengingat wilayah ini memiliki potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat besar untuk dapat dikembangkan," jelas Sandiaga.

Baca juga: Kapolda Sulbar Raih Tiga Penghargaan

Dari sisi atraksi wisata, Sulawesi Barat juga dikatakan memiliki berbagai macam event seperti Festival Sandeq Race, Festival Kota Tua Majene, Festival Gandang Dewata di Mamasa, Festival Bumi Lalla Tasisara di Mamuju Tengah, Festival Banua Kayyang di Polman, dan sebagainya.

“Festival tersebut nantinya akan kita kurasi terlebih dahulu untuk dapat dijadikan calender of event atau yang sekarang ini kita sebut Kharisma Event Nusantara,” kata Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Kharisma Event Nusantara diuraikan merupakan program Kemenparekraf yang bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mendorong festival atau event daerah yang bisa diangkat ke taraf internasional.

Dalam menggelar event atau festival di tengah pandemi, Sandiaga mengimbau harus dilakukan dengan penerapan potokol kesehatan yang ketat dan disiplin, dengan penerapan CHSE (cleanliness, health, safety, dan environmental sustainability).

“Di Sulawesi Barat terdapat 152 hotel dan 276 restoran, nanti akan kita cek kepatuhannya terhadap protokol kesehatan CHSE," tutur Menparekraf.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar menuturkan, pihaknya memerlukan dukungan dari pemerintah pusat dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatifnya.

“Mudah-mudahan dengan adanya dukungan ini, kita bisa memulihkan dan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Sulbar bersama-sama,” pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya