Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PERUSAHAAN produsen mobil listrik, Tesla, menawarkan kerja sama terkait produksi sistem penyimpanan energi daya besar atau energy storage system (ESS). Konsep sistem model ESS mirip dengan baterai pengisi daya gadget atau power bank dengan muatan mencapai ratusan megawatt.
"ESS mirip dengan baterai power bank, tapi ini power bank ekstrabesar kapasitas (dayanya), bisa puluhan hingga ratusan megawatt. Jadi idenya yaitu ESS bisa menggantikan pembangkit (listrik) peaker," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (5/2).
Seto mengatakan dalam tawaran investasi proyeknya itu, Tesla mencontohkan penerapan ESS milik perusahaannya dikatakan sukses di Australia. Selain itu, suplai penyediaan alat ESS milik perusahaan Elon Musk dikatakan terbatas. Tapi, Tesla masih berkeinginan menjalin peluang investasi ini ke Indonesia.
"Mereka sampaikan ke kami sebenarnya dari sisi permintaan dengan negara lain sudah sangat tinggi dan memang suplai dari mereka tidak banyak. Tapi, mereka ingin kerja sama dengan Indonesia," terang Seto.
Selain dengan Tesla, kerja sama pemerintah dengan dengan perusahaan China Contemporary Amperex Technology (CATL) dan perusahaan asal Korea Selatan LG Chem masih dijajaki. "Untuk CATL rencana 2024 mereka akan mulai pembangunan baterai cell. Untuk LG, sudah ada MoU yang ditandatangani dengan BKPM," terang Seto.
Sebelumnya, Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik (Electric Vehicle/EV Battery) Agus Tjahajana menuturkan, pemerintah membutuhkan dana investasi sekitar US$13,4 miliar-US$17,4 miliar atau sekitar Rp188 triliun hingga Rp244 triliun dalam mengembangkan industri kendaraan listrik.
Agus menjelaskan penjajakan calon mitra atau investor itu didasarkan pada beberapa kriteria yakni memiliki jejak global dalam industri baterai EV, rencana ekspansi bisnis, reputasi merek yang baik, dan punya hubungan dengan perusahaan original equipment manufacturer atau OEM. (OL-14)
penggunaan motor konvensional dinilai menjadi masalah utama dalam perubahan iklim yang saat ini terjadi tidak hanya di Indinesia, tapi juga di seluruh dunia.
Kolaborasi tersebut diharapkan dapat mempermudah proses purnajual, perawatan motor listrik, hingga pembelian motor listrik Alva.
IMOTO berencana untuk memproduksi 1.000 unit Vision.ev setiap bulan mulai dari kuartal pertama tahun 2025.
Motor listrik menghasilkan torsi instan yang dapat menyebabkan akselerasi langsung, sehingga pengendara perlu mengontrol kecepatan melalui pegangan gas.
Antusiasme masyarakat terhadap alat transportasi ramah lingkungan cukup besar, terutama motor listrik.
Sepeda motor listrik Sunra Future hadir dengan performa unggulan, mampu menempuh jarak sejauh 115 kilometer pada kecepatan stabil 40 km/jam.
Musim kemarau yang panas tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada perangkat elektronik, terutama ponsel.
PARA ilmuwan mengembangkan metode inovatif untuk mendaur ulang baterai ion litium. Caranya, mereka menggunakan teknik pemisahan magnetik yang memurnikan bahan baterai.
Jika kamu mencari ponsel dengan harga terjangkau namun memiliki performa yang mumpuni, berikut rekomendasinya.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon, melalui beragam cara. Salah satu opsi yang diyakini paling berpengaruh, yakni memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
All-new Kona Electric hadir menggunakan baterai yang diproduksi di Indonesia oleh PT HLI Green Power yang diresmikan 3 Juli lalu.
Industri baterai akan diarahkan menuju transisi energi bersih
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved