Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Naiknya Harga Minyak Beri Optimisme Pelaku Pasar

Fetry Wuryasti
03/2/2021 10:20
Naiknya Harga Minyak Beri Optimisme Pelaku Pasar
Naiknya harga minyak dunia memberikan optimisme terhadap pelaku pasar.(Ben STANSALL / AFP)

NAIKNYA harga minyak dunia memberikan optimisme terhadap pelaku pasar, di tengah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi karena pengetatan perjalanan menjadi tekanan terhadap permintaan. Harga minyak cenderung menguat setelah OPEC+ menjalankan komitmen untuk tidak menaikan banyak produksi minyak serta pengurangan 1 juta barel/ hari oleh Arab Saudi. 

Pemangkasan produksi minyak telah menopang pasar global melawan serangan terbaru dari pandemi. Harga minyak telah rebound menjadi USD 55 per barel dan menopang pendapatan produsen tanpa menyebabkan lonjakan yang berlebihan. Sementara itu, OPEC+ perlu mulai mempertimbangkan berapa lama untuk menekan produksi, perhitungan yang terdampak oleh potensi kembalinya pasokan dari sesama anggota Iran.

"Kami melihat Inti dari permasalahan saat ini adalah ketegangan yang mendasar antara Saudi dan mitra paling kritis mereka dalam aliansi tersebut yaitu Rusia," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus, Rabu (3/2).

OPEC dan mitranya telah memutuskan pada tahun ini untuk memulihkan sebagian dari 7,2 juta barel produksi harian, kira-kira 7% dari pasokan global. Pembatasan tersebut terbukti efektif, membalikkan pasar minyak yang pada April yang menyentuh harga di bawah nol. Namun, memulihkan produksi yang terhenti ternyata proses yang tidak mudah.

Meskipun OPEC+ dijadwalkan untuk mengembalikan total produksi 2 juta barel per hari tahun ini, mereka menyetujui jeda dua bulan setelah pemangkasan awal 500 ribu barel pertama pada Januari karena pandemi virus telah memberikan tekanan pada permintaan bahan bakar. Arab Saudi melipatgandakan pembatasan dengan mengumumkan pengurangan tambahan 1 juta barel.

Pada Rabu pekan ini, Komite Pengawasan Kementerian Bersama OPEC+ akan bersidang secara online untuk menilai prospek ke depan. Joint Ministerial Monitoring Committee (JMMC) OPEC kemungkinan tidak akan merekomendasikan kebijakan baru, yang sebaliknya akan ditangani pada pertemuan tingkat menteri berikutnya pada awal Maret.

baca juga: Prospek Virus Korona Membaik, Saham Asia Terangkat Tinggi 

Pilihan untuk menjaga pembatasan produksi telah divalidasi oleh peluncuran vaksin yang tidak menyeluruh dan engetatan aktivitas di negara konsumen utama seperti Tiongkok. Eksportir minyak besar setuju pasar belum akan pulih sampai sekitar kuartal ketiga.

"Hal ini juga seiring dengan proyeksi kami bahwa pemulihan sebagai dampak dari distribusi vaksin paling cepat baru akan terlihat pada kuartal III-2021," kata Nico. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya