Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Lima Target SDGs Terancam Gagal Akibat Covid-19

Insi Nantika Jelita
11/1/2021 11:30
Lima Target SDGs Terancam Gagal Akibat Covid-19
Indef memperkirakan tingkat kemiskinan Indonesia tahun 2021 akan meningkat menjadi 10,5% atau mencapai 28,37 juta jiwa.(ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

KETUA Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna mengungkapkan lima program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) terancam tidak tercapai akibat covid-19.

"Mengingat tekanan global saat ini, beberapa (program) SDGs berada dalam bahaya tidak tercapai. Seperti SDGs nomor 3, untuk memastikan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua usia," jelas Agung dalam Webinar Internasional Ensuring Transparency and Accountability in Covid-19 Pandemic: a Multi-Stakeholder Approach/Perspective, Senin (11/1).

Berikutnya adalah program SDGs nomor 1 tentang mengakhiri kemiskinan ekstrem dalam segala bentuk. Target itu juga terancam tidak tercapai karena pandemi covid-19. Lalu program SDGs nomor 2, yakni untuk mengakhiri kelaparan dianggap bakal sulit terlaksana dengan baik.

"Covid-19 telah menempatkan ekonomi dunia dalam kondisi yang buruk dan mendorong jutaan orang kembali ke dalam kemiskinan, memperburuk ketimpangan," ungkap Agung.

Program SDGs lainnya yang bakal terancam ialah pada poin 10 soal mengurangi ketidaksetaraan. Kemudian SDGs nomor 4, terkait dengan pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua.

"Pandemi covid-19 merupakan tantangan yang sangat besar di seluruh dunia. Tidak ada satu negara pun yang siap menghadapinya dan masih berjuang untuk mengatasinya," ujar Ketua BPK.

Agung menerangkan, di Indonesia sendiri per 2 Januari 2021, kasus covid-19 telah mencapai lebih dari 758 ribu lebih, dengan sekitar 625 ribu orang sembuh dan 22 ribu orang meninggal.

"Bahkan sekarang kita menghadapi gelombang kedua yang lebih buruk. Kami tidak punya pilihan lain selain merangkul situasi dan membiasakannya dengan mengadaptasi normal baru," pungkasnya. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya