Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Sentimen Reshuffle tidak Mampu Menopang Pasar Saham

Fetry Wuryasti
23/12/2020 11:03
Sentimen Reshuffle tidak Mampu Menopang Pasar Saham
Ilustrasi(Antara)

PAGI ini IHSG perdagangan dibuka pada level 6.061,65 (+0,64%). Kemudian dalam 30 menit pertama, indeks anjlok hingga menyentuh 5.873,62 (-2,48%).

"Pergerakan dibayangi oleh kekhawatiran akan mutasi virus baru serta lonjakan kasus covid-19 di berbagai negara. Sentimen reshuffle Menteri kabinet Jokowi terlihat tidak mampu menopang pasar saham," kata Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper, Rabu (23/12).

Bursa Amerika Serikat semalam ditutup bercampur. Indeks Dow Jones ditutup 30.015,51 (-0,67%), Nasdaq ditutup 12.807,92 (+0,51%), S&P 500 ditutup 3.687,26 (-0,21%).

Bursa saham AS ditutup bercampur dan cenderung melemah. Investor terlihat mulai taking profit setelah antisipasi atas keputusan dari pemerintah US untuk memberikan dana bantuan Covid-19 disetujui.

Baca juga : Pemerintah Optimistis Ekonomi Membaik di 2021

Hal ini menunjukan bahwa investor sudah memperhitungkan dampak dari bantuan Covid-19 ini bahkan sebelum disetujui oleh kongres di AS.

Di samping itu Trump masih mengatakan bahwa bantuan Covid-19 sebesar US$600 dari pemerintah masih terlalu rendah, dan seharusnya berada di level US$2,000.

Bursa Asia dibuka menguat meskipun rapat Bank of Japan menyatakan kecemasan terhadap dampak Covid-19 yang dapat mengakibatkan deflasi berkelanjutan.

"Indeks diprediksi melemah dengan rentang 6.083-6.124. Secara teknikal indeks mengindikasikan potensi pelemahan yang cukup besar. Investor masih cukup khawatir akan semakin banyaknya kasus covid-19 di berbagai negara. Termasuk dari dalam negeri. Selain itu, pergerakan akan minim sentiment data perekonomian jelang libur natal," kata Dennies. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya