Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) dan PT Pelindo Marine Service (PMS) menandatangani perjanjian kerjasama penyediakan 1 (satu) unit Armada Laut untuk kegiatan Pengangkutan dan Penyaluran Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dari TUKS PT Wilmar Nabati Indonesia di Gresik ke Integrated Terminal PT Pertamina (Persero) di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Seremonial penandatangan Perjanjian Kerjasama yang dilaksanakan di Kantor PT Pelindo Regional Jawa Timur, merupakan wujud dari upaya PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) sebagai salah satu Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero), untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan Perusahaan ke depan dengan melakukan kerjasama serta kolaborasi dengan berbagai Perusahaan lainnya.
“Kerjasama ini dilakukan untuk saling menunjang dan mendukung pengembangan bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak guna kemajuan bersama,” ungkap Direktur Utama PTK, Nepos MT Pakpahan dalam keterangannya..
PTK merupakan Perusahaan yang bergerak dalam Bidang Usaha Jasa Pelayaran, Jasa Maritim dan Jasa Logistik yang sudah sangat berpengalaman dalam menyiapkan angkutan laut, baik untuk muatan BBM atau material lainnya. Dan saat ini armada kapal milik PTK sebanyak 124 unit kapal siap untuk mendukung kegiatan pengangkutan dan penyaluran FAME tesebut.
“Kerjasama yang dilaksanakan antara PMS dengan PTK merupakan bagian dari pelaksanaan sinergi sesama Anak Perusahaan BUMN yang bertujuan untuk meningkatkan kelancaran transfer Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dengan target kegiatan operasional berjalan dengan baik, aman dan lancar. PTK akan memberikan pelayanan terbaik kepada PMS dalam memberikan pelayanan Jasa Pengangkutan FAME dari TUKS PT Wilmar Nabati Indonesia Gresik ke Dermaga Mirah Pelabuhan Tanjung Persak, Surabaya,” jelas Nepos.
Nepos menambahkan bahwa kerjasama ini tentunya tidak hanya memberikan keuntungan bagi PTK dan PMS, tetapi juga ikut membantu program pemerintah dalam hal penyediaan energi terbarukan, yakni bahan bakar dari nabati yang sedang diprioritaskan pemerintah. Diharapkan kerjasama ini dapat terus ditingkatkan dan dikembangkan ke kegiatan lainnya.
PTK memiliki 4 (empat) Anak Perusahaan yaitu ; PT Peteka Karya Samudera, PT Peteka Karya Gapura, PT Peteka Karya Tirta dan PT Peteka Karya Jala serta 1 (satu) Joint Venture yaitu PT Trans Yeong Maritime, untuk itu PTK siap memberikan layanan kepada PMS sesuai dengan core bisnis Anak Perusahaan dan Joint Venture PTK.
Hadir pada acara penandatangan perjanjian kerjsama ini; Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III, Putut Sri Muljanto; Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT Pertamina Sub Holding Commercial & Trading, Nur M. Zain; GM PT Wilmar Nabati Indonesia, Ridwan Brandes; Direktur Pemasaran PTK, Arsono Kuswardanu; Direktur Utama PT Pelindo Marine Service, Umar; Direktur Utama PT Pelindo Energi Logistik, Wawan Sulitstyawan; Kepala Cabang Gersik PT USDA Seroja, Rupaida Ekawati. (RO/E-1)
HARGA komoditas energi Indonesia pada tahun ini terutama di kuartal kedua ini terlihat sudah mengalami rebound, namun terbatas. Hal Ini terlihat pada harga komoditas utama ekspor
IPB dan Untad kerja sama sosialisasikan tandan kosong sebagai pupuk organisasi sawit
Pemerintah dinilai gagal membangun tata produksi industri minyak kelapa sawit. Padahal, menurutnya Indonesia adalah negara penghasil CPO terbesar di dunia.
Dari 24 invensi yang divaluasi, 16 invelis di antaranya telah dinyatakan lolos seleksi Grant Riset Sawit 2021-2023
Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi, Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai (BC) Tipe B Batam, Evi Octavia, menargetkan penerimaan di tahun ini sebesar Rp659,45 miliar.
Neraca perdagangan barang Indonesia pada Maret 2024 diproyeksikan mengalami surplus senilai US$1,57 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved