Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AGENDA penggunaan energi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ramah lingkungan sepenuhnya didukung oleh Komisi VII DPR dalam rangka menciptakan lingkungan sehat dan mengurangi penggunaan energi fosil. Hanya, implementasi itu terhadang oleh persoalan tarif BBM ramah lingkungan yang dinilai beberapa pihak cenderung mahal.
Demikian disampaikan Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto dalam diskusi daring, Jumat (27/11).. Menurutnya, selalu ada tarik menarik ihwal wacana penghapusan BBM yang tidak ramah lingkungan seperti premium dengan Research Octane Number (RON) 88. Padahal amat jelas bila mengacu standar Euro, RON yang paling baik digunakan ialah BBM dengan RON di atas 91.
“Jawaban kompromistis adalah kita naik ke penggunaan RON yang lebih tinggi secara bertahap. Karena ada kelompok kepentingan yang masuk ranah politik, istiliahnya adalah politik minyak. Ini adalah fakta yang ada di balik ini semua,” ujarnya.
Sugeng mengungkapkan, bila Indonesia berkomitmen menerapkan Paris Agreement, maka harusnya penggunaan BBM dengan RON tinggi menjadi mutlak untuk diterapkan. Menurutnya, upaya pemerintah untuk menggalakkan penggunaan bio fuel masih kurang memadai karena BBM yang berasal dari fosil lebih populer dan lebih mudah terjangkau oleh masyarakat.
Menurut politisi Partai NasDem itu, penghapusan BBM RON di bawah 90 dapat dilakukan dengan memberikan harga murah. “Setidaknya nanti di 2022 pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM akan menghadirkan Perta Shop di 50% desa yang ada di Indonesia. Itu nanti hanya akan menyediakan BBM dengan RON tinggi,” terang Sugeng.
Di kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Berimbal (KPBB) Ahmad Sasfrudin mengusulkan agar PT Pertamina memberikan potongan harga pada BBM RON tinggi seperti pertamax. Itu karena dengan oktan tinggi emisi gas buang yang dihasilkan tidak terlalu polutif seperti halnya premium dan pertalite yang masing-masing memiliki RON 88 dan 90.
Ditambahkannya, Program Langit Biru yang digagas Pertamina agar masyarakat beralih ke pertalite menyesatkan. “Pertalite itu tidak sesuai standar. Jadi kita tidak boleh menggunakan pertalite dalam Program Langit Biru, itu menyesatkan. BBM RON 90 itu tidak sesuai dengan standar. Sehingga jangan sampai nanti malah masyarakat berbondong-bondong beli pertalite,” ujarnya.
Baca juga : Ini Langkah Pemerintah untuk Mempercepat Proyek Strategis Nasional
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, diperlukan konsistensi pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan penggunaan energi ramah lingkungan. Itu termasuk penggunaan BBM dengan RON di bawah 91.
Merujuk data Pertamina, penggunaan BBM RON di bawah 91 masih mendominasi di Tanah Air. Hingga November 2020 misalnya, pertalite RON 90 dikonsumsi hingga 63%, diikuti premium RON 88 sebesar 23%, pertamax 13% dan pertamax turbo 1%.
“Kita memerlukan konsistensi kebijakan dari pemerintah dalam hal ini adalah kementerian ESDM. Tingkat keberadaban kita diuji di sini karena kita masih berkutat pada RON 88,” ujar Tulus.
Sementara itu Kepala Seksi Pengaturan Ketersediaan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Kasim Hehanussa mengakui, Indonesia merupakan satu dari 7 negara yang masih mengonsumsi BBM dengan RON rendah seperti premium. Hal itu menurutnya merupakan sebuah kemunduran.
“Apalagi hanya ada 7 negara yang saat ini masih menggunakan BBM RON 88, dan itu adalah negara-negara kelas IV. Masak Indonesia masuk ke dalam negara kelas IV?” kata dia.
Kasim menyatakan, pihaknya mendukung penggunaan BBM bersih yang ramah lingkungan. Namun dia meminta kepada pengambil kebijakan agar ada jalan keluar bagi masyarakat bila memang benar BBM premium akan dihapuskan nantinya.
“Tapi memang perlu dipikirkan juga bagaimana kalau RON 88 ini dihilangkan dengan kemampuan daya beli masyarakat. BBM dengan RON yang lain masih tinggi dan di Indonesia kemampuan daya beli itu tidak bisa dipukul rata, jadi saya mohon itu juga dipertimbangkan. RON 88 dihilangkan, tapi jangan sampai itu juga membebani masyarakat. Jadi soal harga, infrastruktur dan keterjangkauan itu memang penting untuk dipertimbangkan dalam upaya penghapusan atau pengurangan RON 88 ini,” pungkasnya. (OL-2)
Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan, kenaikan harga BBM akan menurunkan daya beli masyarakat bawah.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan segera menetapkan tarif kenaikan angkutan umum menyusul adanya penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Wanita yang saat ini bekerja pada sektor Swasta di DKI Jakarta, menggunakan Bus AKAP menjadi pilihannya ketika ingin pulang ke rumah yang ada di Bandung, Jawa Barat.
Ketika hendak pulang menuju ke Jakarta melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin, Palembang, rombongan mobil Wapres diadang ratusan demonstan
Dari peninjauan di PIEDCC, baik dari hulu hingga hilir, Erick menegaskan, stok BBM untuk seluruh Indonesia masih dalam kondisi aman
Beban hidup semakin berat, karena itu ia berharap agar semua pihak lebih banyak berempati dan mengulurkan bantuan pada yang membutuhkan.
Program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS) yang telah dijalankan Perpusnas, sangat membantu masyarakat di daerah terutama selama pandemi covid-19.
Rumah sakit pemerintah bisa lebih dulu menerapkan KRIS.
Kunjungan kerja untuk mengecek persiapan dan kesiapan pelaksanaan atau penyelenggaraan Pemilu 2024.
Ibas dan Gobel kompak memukul kenong sebagai tanda dibukanya kegiatan Bazar UMKM & Pasar Murah
Pertamina tercatat sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk Fortune Global 500 dan peringkatnya pun melonjak pesat dari 223 pada 2022 menjadi 141 pada 2023.
Edukasi harus dilakukan untuk menghindari panic buying terutama pada saat peak season. Seperti juga kali ini, kelangkaan gas melon pun terjadi setelah Iduladha beberapa waktu lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved