Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PANDEMI Covid-19 yang memaksa warga lebih banyak beraktivitas dari rumah, membuat transaksi secara digital ikut meningkat. Hal itu sekaligus membuat masyarakat Indonesia semakin akrab dengan penggunaan e-wallet atau dompet digital sebagai alat pembayaran terpercaya selama pandemi.
Survei yang dilakukan perusahaan riset pasar, Ipsos untuk Asia Tenggara bahkan menunjukkan, pada September lalu terjadi peningkatan 44 persen masyarakat Indonesia yang menggunakan pembayaran non-tunai/cashless payment.
"Sejak dua tahun lalu, Ipsos sudah melihat adanya tren penggunaan aplikasi e-wallet atau dompet digital di Indonesia. Hal ini selaras dengan Ipsos Marketing Summit “Indonesia Next Cashless Society” yang kami adakan pada bulan Januari 2020," kata Managing Director Ipsos in Indonesia Soeprapto Tan, rabu (4/10).
Survei Ipsos Indonesia pada 16-23 Oktober terhadap 1.000 responden menunjukkan, ShopeePay menjadi dompet digital paling sering digunakan selama Oktober dengan 34 persen.Di urutan kedua, terdapat Ovo 28 persen, GoPay 17 persen, Dana 14 persen, dan Link Aja 7 persen.
Dari sisi penetrasi dalam tiga bulan belakangan, data Ipsos mengungkap bahwa ShopeePay berada di urutan pertama dengan 48 persen dari total pengguna dompet digital di Indonesia, disusul Ovo (46 persen dari total), GoPay (35 persen dari total), kemudian Dana (26 persen dari total) dan LinkAja (16 persen dari total).
Berdasarkan nilai transaksi, ShopeePay mencatatkan transaksi tertinggi dalam tiga bulan yakni 29 persen dari total nilai transaksi e-wallet di Indonesia, diikuti oleh OVO (27 persen dari total), kemudian GoPay (22 persen dari total), Dana (14 persen dari total), serta LinkAja (7 persen).
Baca juga : Podcast Berpotensi Pulihkan Perekonomian Nasional
Dari pangsa pasar nilai transaksi, ShopeePay menjadi merek dompet digital yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar, yakni 32 persen dari total nilai transaksi dompet digital di Indonesia, disusul oleh OVO (25 persen), GoPay (21 persen), DANA (14 persen), dan LinkAja (8 persen).
Indikator penilaian yang dilakukan dalam survei Ipsos Indonesia itu ialah kemudahan penggunaan, kemudahan isi ulang saldo (top up), kecepatan pembaruan data (real time), dan program promo.
“Berdasarkan data, terlihat jelas bahwa ShopeePay memiliki nilai rekomendasi tertinggi, disusul Ovo. ShopeePay dan Ovo adalah dua merek dompet digital yang paling direkomendasikan oleh pengguna, baik kepada teman, kerabat, maupun keluarga," kata Andi Sukma, Group SL Leader for Customer Experience, Channel Performance, and Observer, Ipsos in Indonesia.
Adapun pada jenis penggunaan dompet digital ShopeePay lebih banyak digunakan untuk pembayaran e-commerce, GoPay lebih banyak digunakan untuk belanja di toko dan belanja di restoran melalui aplikasi transportasi online, serta transaksi aplikasi transportasi online itu sendiri.
Untuk Ovo, pengguna lebih sering menggunakan untuk belanja di restoran secara langsung, dan Dana lebih sering digunakan untuk belanja di mall secara langsung, membayar tagihan, dan belanja di toko secara langsung. (Ant/OL-7)
Sinar Mas Land melalui Living Lab Ventures menggandeng Plasticpay menempatkan Reverse Vending Machine yang dapat menerima sampah plastik dari publik dan menukarnya menjadi uang elektronik.
Pemudi yang mengantuk saat berkendara ketika arus mudik Lebaran untuk beristirahat terlebih dahulu dan jangan memaksakan untuk tetap menyetir.
PT Finnet Indonesia (Finnet) merayakan usia ke-18 melalui serangkaian program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Pada Januari 2024, nilai transaksi digital banking tercatat sebesar Rp5.335,33 triliun atau tumbuh 17,19% (yoy).
PLATFORM dompet digital (e-wallet), Doku, meluncurkan layanan Wallet as a Service (WaaS), sebuah infrastruktur e-wallet lengkap yang dikoneksikan menggunakan API
Nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 186,08% (yoy) dan mencapai Rp24,97 triliun dengan jumlah pengguna 43,44 juta dan jumlah merchant 29,63 juta yang sebagian besar merupakan UMKM.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perekonomian digital Indonesia terus berkembang dan akan berkontribusi besar bagi perekonomian dalam negeri.
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa transformasi digital khususnya di bidang ekonomi dan keuangan adalah hal yang sangat krusial.
Berbagai kajian menyimpulkan peran industri kreatif cukup vital sebagai sumber pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan efeknya pada perekonomian negara.
Program Mini Kopdar #BisaLebih Bermakna, sebuah ruang diskusi antara OrderOnline dan penggunanya.
Nilai ekonomi digital Indonesia di 2025 ditargetkan tembus 110 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1.779 triliun
DIREKTUR PT Taman Resor Internet, Peters Vincen, menargetkan investasi di kawasan ekonomi khusus (KEK) di Batam, Kepulauan Riau, dapat mencapai Rp40 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved