Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LEMBAGA Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memprediksi pertumbuhan ekonomi triwulan III 2020 akan berada di kisaran minus 3,9% hingga minus 2,8%.
Dengan demikian secara menyeluruh di 2020 ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh dalam rentang minus 2,2% hingga minus 0,9%. Itu berlandaskan pada pertumbuhan di triwulan I yang sebesar 2,97% dan jatuh di triwulan II di angka minus 5,32%.
"Kami memperkirakan bahwa pertumbuhan PDB untuk triwulan-III 2020 dan FY (full year) 2020 akan berada di wilayah negatif. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai -3,9% hingga -2,8% pada triwulan III 2020, membuat pertumbuhan untuk FY 2020 sekitar sekitar -2,2% hingga -0,9%," ujar peneliti Makroekonomi dan Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky melalui siaran pers yang diterima, Rabu (4/11).
Dia menambahkan, ancaman munculnya gelombang kedua dan ketiga pandemi covid-19 di beberapa negara menjadi faktor eksternal yang menekan perekonomian nasional. Hal itu nantinya akan berpengaruh pada kondisi defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) Indonesia.
Bila permintaan global terus melemah dan cenderung menurun, kata Teuku, CAD Indonesia akan tetap berada di kisaran 1,2% hingga 1,5% di triwulan III dan secara keseluruhan di 2020.
Sedangkan tekanan dari sisi domestik terjadi lantaran kondisi daya beli yang masih dalam tren penurunan. Teuku bilang, bila sebagian masyarakat masih menahan konsumsi, dipastikan kondisi ekonomi Indonesia di 2020 belum akan pulih sepenuhnya.
"Untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada sisa kuartal di tahun 2020, pemerintah perlu mencermati tekanan eksternal seiring dengan tetap menjaga permintaan domestik," terang Teuku.
Kendati demikian, ekonomi Indonesia diprediksi melejit di kisaran 4,7% hingga 5,5% pada 2021. Itu dapat terjadi bila persoalan utama dari pandemi dapat diatasi dengan baik.
"Apabila krisis kesehatan telah ditangani dan strategi pemulihan melalui stimulus moneter dan fiskal telah dilaksanakan secara efektif, kami memperkirakan pertumbuhan PDB akan kembali ke wilayah positif dan dapat mencapai level pra-pandemi pada tahun 2021," pungkas Teuku. (E-2)
INCREMENTAL Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia dinilai masih perlu diperbaiki guna mendorong investasi yang lebih efisien di Tanah Air.
KETIMPANGAN Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia disoroti. Sebagai contoh, HDI Jakarta mencapai 82,46 dan Papua masih di angka 62,25.
Bank Dunia juga mengapresiasi program pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan oleh Indonesia.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
PRESEIDEN terpilih, Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya optimis Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di masa jabatannya yang akan datang.
Dengan durasi kerja tersisa tiga bulan, fokus pekerjaan Wameninves lebih kepada penyelesaian regulasi dan pelaksanaan kegiatan investasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved