Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MEMASUKI era internet of things, penggunaan transaksi uang elektronik mengalami pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, jumlah uang elektronik di Indonesia pada Januari hingga Oktober 2019 mencapai 292,3 juta dengan total transaksi sebesar Rp145,2 triliun, mengalami peningkatan drastis dibandingkan 2015 yang hanya mencapai 41,9 juta unit dengan transaksi sebesar Rp5,3 triliun.
Terlebih di masa pandemi ini, Bank Indonesia mencatat jumlah transaksi menggunakan e-money telah mencapai lebih dari 400 juta transaksi dalam satu bulan pada 2020. Asosiasi Fintech indonesia (AFTECH) menyebut besarnya volume transaksi e-money di tanah air selama pandemi tidak hanya dikontribusikan dari aktivitas individu, tetapi juga hampir semua sektor bisnis mulai dari UMKM hingga bisnis menengah dan besar.
Tingginya penggunaan emoney di Indonesia membawa angin segar untuk mendorong pemulihan rkonomi nasional. Peluang ini dimanfaatkan maksimal oleh PT Jatelindo Perkasa Abadi untuk turut juga mengembangkan ekosistem transaksi digital.
PT Jatelindo Perkasa Abadi berinisiatif membuat sebuah platform e-money untuk bertransaksi digital di segmen komunitas. Perusahaan yang telah berdiri sejak 2004 itu melakukan terobosan solutif dengan meluncurkan Fello, yaitu platform e-money untuk memberikan kemudahan bertransaksi bagi komunitas.
Advisor Fintech Jatelindo Perkasa Abadi Setiawan Adhiputro menjelaskan, Fello karena kini komunitas tak hanya menjadi tempat berkumpul dan mengekspresikan kesamaan saja, melainkan telah bertransformasi sebagai peluang bisnis yang menggiurkan.
Strateginya, menurut Wawan, selain aktif bermitra dengan komunitas existing yang unbankable namun memiliki market luas seperti RT-RW, perumahan dan apartemen, alumni sekolah, pramuka hingga UMKM seperti GEMAWIRA (Gerakan Masyarakat Wirausaha), Jatelindo juga akan mengoptimalkan potensi market komunitas PPOB (Payment Point Online Bank) yang telah dibangun selama ini.
Baca juga : Start-up Kargo Tawarkan Ongkos Kirim Paling Murah
“Ada lebih dari 100 ribu jaringan komunitas mitra PPOB, penjual pulsa hingga loket pembayaran. Kita menargetkan setidaknya 10 hingga 20 persen pengguna bisa didapatkan dari sana,” ujar Wawan dalam peluncuran fello secara virtual, Rabu (28/10).
Wawan menjelaskan, Jatelindo akan menggandeng beragam komunitas dengan maksimal. “Kami menargetkan sedikitnya 10 komunitas bakal menjadi mitra Fello sampai akhir tahun ini. Kami akan menjembatani semua anggota komunitas untuk mempermudah transaksi,” ujarnya.
Sebagai e-money berbasis komunitas, Fello akan memiliki beragam fitur menarik yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan komunitas. Dengan mengakses Fello, anggota komunitas tak perlu khawatir lagi dalam melakukan transfer atau bayar iuran karena prosesnya yang begitu cepat, mudah serta aman.
Selain itu, Fello juga memberikan benefit business di setiap transaksi dalam bentuk sharing admin yang akan diperoleh dari berbagai transaksi seperti pulsa, token listrik dan BPJS kesehatan.. Bagi yang tertarik dengan Fello, bisa mengunduhnya secara gratis melalui aplikasi play store.
Sebagai perusahaan biller aggregator yang berpengalaman selama 16 tahun, Jatelindo telah membuktikan reputasinya dalam penyediaan layanan koneksi biller pada berbagai perusahaan besar di berbagai sektor bisnis dari layanan biller tersebut, Jatelindo berhasil membukukan catatan jumlah transaksi rata-rata sekitar Rp7 triliun per bulan dengan jumlah transaksi lebih dari 40 juta transaksi per bulannya.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan partner-partner kami selama ini. Kami akan selalu meningkatkan pelayanan yang inovatif dan merilis produk-produk yang solutif demi memenuhi kebutuhan partner dan mitra komunitas kami yang makin beragam,” tutur Direktur Utama PT Jatelindo Perkasa Abadi, Idham Hadju. (RO/OL-7)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perekonomian digital Indonesia terus berkembang dan akan berkontribusi besar bagi perekonomian dalam negeri.
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa transformasi digital khususnya di bidang ekonomi dan keuangan adalah hal yang sangat krusial.
Berbagai kajian menyimpulkan peran industri kreatif cukup vital sebagai sumber pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan efeknya pada perekonomian negara.
Program Mini Kopdar #BisaLebih Bermakna, sebuah ruang diskusi antara OrderOnline dan penggunanya.
Nilai ekonomi digital Indonesia di 2025 ditargetkan tembus 110 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1.779 triliun
DIREKTUR PT Taman Resor Internet, Peters Vincen, menargetkan investasi di kawasan ekonomi khusus (KEK) di Batam, Kepulauan Riau, dapat mencapai Rp40 triliun.
Charity Fun Run bukan hanya kegiatan yang menyehatkan, tetapi juga sebagai wadah untuk membangun rasa kebersamaan dan filantropi.
Untuk menjadi versi terbaik mereka, kaum perempuan perlu memperkuat berbagai aspek seperti fisik, kecerdasan mental, spiritual, sosial, dan keluarga.
LEWAT ajang JakOne Mobile Indonesia Open Class 2024, Bank DKI terus mendorong penerapan transaksi nontunai menggunakan layanan perbankan digital JakOne Mobile.
Pengunjung kapal juga dapat melihat contoh dan sampel objek daur ulang yang diperoleh melalui penggunaan mesin berteknologi rendah oleh Plastic Odyssey.
Dalam era digital yang serba terkoneksi, aplikasi olahraga seperti Strava telah menjadi sangat populer di kalangan penggemar kebugaran.
Dana Abadi merupakan langkah awal yang penting dalam perjalanan panjang untuk memberdayakan komunitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sukabumi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved