Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PRESIDEN Joko Widodo membeberkan dua persoalan utama terkait industri garam di sisi hulu. Pertama adalah rendahnya kualitas garam yang diproduksi di dalam negeri. Itu membuat garam rakyat tidak bisa diserap karena tidak memenuhi standar kebutuhan industri.
"Data per 22 September, masih ada 738 ribu ton garam rakyat yang belum diserap," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas, Senin (5/10).
Adapun, persoalan kedua adalah rendahnya kuantitas produksi garam dalam negeri. Jokowi menyebut kebutuhan garam nasional dalam satu tahun mencapai 4 juta ton.
Namun, jumlah yang bisa diproduksi petani garam Tanah Air hanya 2 juta ton. Itu pun dengan kualitas yang masih di bawah standar.
"Akhirnya kita cari yang paling gampang, impor garam. Dari dulu begitu terus, tidak pernah ada penyelesaian. Sebenarnya kita tahu masalahnya apa, tapi tidak pernah dicarikan jalan keluarnya," ucap presiden.
baca juga: Pasar Fokus pada Sentimen dari AS
Ia pun menginstruksikan para menteri terkait dalam hal ini Menteri Koordintor Bidang Maritim dan Menteri Kelautan dan Perikanan segera melakukan langkah-langkah perbaikan mulai dari hulu sampai ke hilir.
"Pertama, perhatikan ketersediaan lahan produksi. Kemudian percepat ekstensifikasi lahan garam rakyat yang ada di sepuluh provinsi," pinta kepala negara.
Selain itu, ia meminta produksi garam lokal harus mulai memanfaatkan teknologi dan inovasi guna mengangkat kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan. (OL-3)
PP tersebut menyebutkan penentuan batas maksimal kandungan gula, garam, dan lemak mempertimbangkan kajian risiko serta standar internasional.
Batas seseorang dapat mengonsumsi garam adalah lima gram atau sekitar satu sendok teh per hari bila melihat anjuran dari Kementerian Kesehatan.
Produksi garam terganggu oleh hujan yang beberapa kali masih turun di musim kemarau ini. Hujan yang turun membuat petambak tidak bisa melakukan panen bahkan pengolahan garam yang sudah berjalan
Pengaturan ulang ini tentu bertujuan menyediakan makanan dan minuman yang lebih sehat, dengan formula yang kadar GGL sesuai dengan prinsip dasar kesehatan.
Dikhawatirkan masuknya industri pangan tinggi GGL dalam program MBG berisiko menghambat penerapan cukai MBDK.
Operasi modifikasi cuaca direncanakan berlangsung selama dua pekan dengan pesawat yang akan stay selama periode tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved