Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2020 mengalami surplus US$2,33 miliar (Rp34,55 triliun dengan kurs Rp14.000 per US$) dengan nilai ekspor US$13,16 miliar (Rp195,17 triliun) dan impor US$10,74 miliar (Rp159,28 triliun).
"Surplus ini masih jauh lebih besar jika dibandingkan dengan posisi neraca perdagangan Agustus 2019 yang waktu itu surplus US$92,6 juta sehingga kita berharap ke depan ekonomi membaik, surplus kita meningkat, dan ekonomi bisa pulih kembali," kata Kepala BPS Suhariyanto pada konferensi pers virtual, kemarin.
Ia memaparkan, pada Agustus 2020, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus terhadap beberapa negara, yakni dengan Amerika Serikat mengalami surplus US$1 miliar dengan produk pakaian dan aksesori, baik rajutan maupun bukan rajutan, serta mesin dan perlengkapan listrik.
Kemudian, perdagangan dengan Filipina juga surplus US$451 juta dengan produk kendaraan dan bagiannya, serta produk makanan olahan.
Selanjutnya, Indonesia juga mengalami surplus neraca perdagangan dengan India sebesar US$425 juta dengan produk bahan bakar mineral, lemak hewan nabati, dan bahan kimia organik.
Namun, perdagangan Indonesia dengan beberapa negara masih defisit, di antaranya dengan Tiongkok defisit US$893,6 juta, Brasil defisit US$158,4 juta, kemudian Hong Kong defisit US$116,7 juta.
Impor barang konsumsi dan bahan baku mengalami peningkatan secara month to month yakni 7,31%, tetapi secara year on year minus 12,49%. Barang konsumsi yang diimpor cukup besar antara lain anggur dari Tiongkok, krim powder dari Selandia Baru, dan raw sugar dari India.
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia secara kumulatif pada Januari-Agustus 2020 mengalami surplus US$11,05 miliar, jauh lebih besar daripada periode yang sama 2019 yang angkanya defisit US$2,04 miliar. (Iam/Ant/E-2)
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengumumkan bahwa negara ini kini tidak hanya mencapai swasembada pangan, tetapi juga mulai mengekspor surplus unggas dan telur
INDONESIA kembali mencatatkan surplus perdagangan pada Juni 2024. Namun nilai surplus di bulan keenam tahun ini menjadi yang paling rendah dalam empat bulan terakhir, yakni US$2,39 milar.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali membanggakan neraca perdagangan nasional yang terus menunjukkan tren positif. Surplus selama 48 bulan menurutnya patut diapresiasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga April 2024 masih mencatatkan surplus senilai Rp75,7 triliun, setara 0,33% dari PDB
Surplus akan sehat jika faktor pendorongnya dari peningkatan ekspor. Sekarang, ekspor kita justru turun dan bisa surplus karena impor turun lebih tajam.
Surplus neraca dagang tak selalu berdampak langsung pada kondisi perekonomian. Apalagi jika surplus tersebut terjadi karena penurunan kinerja baik dari sisi ekspor maupun impor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved