Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap petugas penyuluh pertanian pendamping IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program) memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai.
Baca juga: Mentan: IPDMIP Tingkatkan Produktivitas Lahan Pertanian
Terkait hal itu, Kementerian Pertanian menggelar pelatihan dasar fasilitasi rantai nilai di Balai Pelatihan Penyuluhan Pertanian Martapura Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, pada 14-17 September 2020.
“Penyuluh dan petani harus menyerap ilmu yang ada di pelatihan tersebut. Mereka juga harus bisa mengimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari di lahan pertanian," kata Syahrul dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (15/9/2020).
IPDMIP, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan produksi dan juga kesejahteraan petani. Menurut dia, para petugas penyuluh tidak bisa tidak harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai agar akses pelayanan dan pemasaran di daerah tersebut dapat terpenuhi.
"Pelatihan dasar fasilitasi rantai nilai bertujuan untuk meningkatkan akses pelayanan dan pemasaran di daerah irigasi proyek IPDMIP," ucapnya.
Pelatihan dasar fasilitasi rantai nilai di Ogan Komering Ulu dikuti oleh 78 peserta, terdiri dari 14 staf Dinas Pertanian, 20 penyuluh pertanian (PNS THL-TBPP), dan 28 pimpinan BPP dari 7 kabupaten pelaksana kegiatan IPDMIP (Banyuasin, Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas dan OKU Selatan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi berharap kegiatan tersebut dapat berjalan secara baik. Dia juga sepakat agar kualitas dan kemampuan SDM pertanian harus ditingkatkan.
"Pembangunan pertanian harus diawali dari pembangunan SDM pertanian, baik itu petani, penyuluh, petani milenial, poktan (kelompok tani) dan gapoktan (gabungan kelompok tani),” kata Dedi.
Baca juga: Sekolah Lapang IPDMIP Dipantau Kadistan Tulang Bawang
Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatara Selatan Antoni Alam mengharapkan peserta pelatihan mengikuti pelatihan ini secara serius agar setelah selesai mengikuti pelatihan dan kembali ke wilayahnya dapat mendampingi petani.
“Dengan demikian sasaran IPDMIP untuk meningkatkan pendapatan petani di wilayah irigasi dapat tercapai,” katanya. (RO/A-3)
Tahap pertama pekerjaan yang menelan biaya sekitar Rp3,3 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) itu akan diawali dengan pembangunan utama pengarah arus di hulu.
Periode kemarau yang telah terjadi di beberapa daerah bisa memengaruhi ketersediaan pangan yang ada.
Presiden Joko Widodo memaparkan telah membangun 42 bendungan dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi di pembukaan World Water Forum di Bali.
Pelatihan dibuka oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) UPLAND Project, Risda Sinaga.
Kementerian Pertanian kembali bagikan pompa irigasi untuk sawah tadah hujan atau lahan kering di Jawa Timur. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah.
Gerakan penanaman melalui pompanisasi dilakukan oleh Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, mewakili Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, bersama Kelompok Tani Alam Sejahtera
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved