Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HARGA minyak turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah OPEC+ setuju untuk mengurangi rekor pemotongan pasokan mulai Agustus dan infeksi baru virus korona terus melonjak di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus kehilangan 45 sen atau 1,1 persen menjadi menetap di 40,75 dolar AS per barel.
Sementara minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September turun 42 sen atau 1,0 persen menjadi ditutup pada 43,37 dolar AS per barel. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu-sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, pada Rabu (15/7) memutuskan untuk mengurangi rekor pemotongan produksi menjadi 7,7 juta barel per hari (bph) mulai Agustus.
Langkah ini sesuai dengan perkiraan, dan negara-negara yang sebelumnya melebihi target produksi yang disepakati harus mengimbangi kelebihan produksi ini pada September dengan memotong produksi mereka, Eugen Weinberg, analis energi di Commerzbank Research, mengatakan dalam sebuah catatan pada Kamis (16/7).
Paul Sheldon, kepala penasihat geopolitik SP Global Platts Analytics, mengatakan kepada Xinhua bahwa peningkatan produksi aktual OPEC+ akan mencapai sekitar 1,5 juta barel per hari pada Agustus, berkat sebagian pemenuhan mekanisme kompensasi oleh beberapa negara produsen minyak mentah.
baca juga: Indef: Setiap Negara Punya Masa Sulit Akibat Covid-19
OPEC+ sepakat pada April untuk memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari untuk Mei dan Juni karena pandemi covid-19 merusak permintaan, dan memutuskan pada Juni untuk memperpanjang rekor pengurangan produksi hingga akhir Juli. Kekhawatiran akan gelombang kedua kasus covid-19 yang dipimpin oleh Amerika Serikat, juga telah menekan harga minyak menyusul penguncian kembali di beberapa negara, yang akan mengurangi permintaan. (OL-3)
Harga minyak mencapai level tertinggi baru dalam lima bulan pada Rabu (3/4). Emas meluncur ke puncak sepanjang masa di US$2,230.15 per ons sebelum turun sedikit.
Harga minyak hari ini diprediksi mengalami kenaikan. Meski terjadi koreksi harga minyak sesekali, tetapi tren umumnya menunjukkan kecenderungan naik.
Harga minyak WTI naik +1,9% ke level US$82,6 pada perdagangan hari Senin (18/3) malam, menandai level tertingginya dalam 4 bulan terakhir.
Arab Saudi mengumumkan pada Minggu (4/3) bahwa mereka akan memperpanjang pengurangan pasokan minyak hingga Juni sebagai bagian dari upaya untuk menopang harga.
HARGA minyak mentah Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) Januari 2024 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya Desember 2023 sebesar US$1,61 per barel menjadi US$77,12 per barel.
Mengawali pembukaan pekan pagi ini harga minyak terpantau bergerak terkoreksi turun dibebani potensi peningkatan pasokan OPEC+.
THE Federal Reserve (Fed) mengeluarkan revisi proyeksi terbaru. Menurut proyeksi terbaru ini, The Fed mengakomodasi penurunan suku bunga sekali dan mengakui bahwa inflasi menjadi sticky.
Tidak ada disrupsi atas tewasnya presiden Iran sehingga dampak terhadap harga minyak masih relatif minimum.
Rencana kerja Pemprov DKI tahun ini turut memperhitungkan terjadinya berbagai gejolak global seperti konflik Iran dan Israel.
Associate dari Indef sekaligus dosen Universitas Bakrie, Asmiati Malik, berasumsi bahwa perang antara Iran-Israel tidak akan berakhir dalam jangka pendek.
Saat ini konflik di Timur Tengah semakin memanas, tidak hanya antara Palestina dengan Israel. Kini konflik di Timur Tengah bertambah meluas antara Iran dan Israel.
Penyerangan Israel ke Iran dinilai berdampak naiknya dolar AS, harga emas dunia, dan harga minyak dunia, serta melemahnya rupiah terhadap dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved