Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Afrika Tiru Indonesia Percepat Konektivitas dengan Infrastruktur

Andhika Prasetyo
22/8/2019 06:50
Afrika Tiru Indonesia Percepat Konektivitas dengan Infrastruktur
African Union High Representative for Infrastructure Development, Raila Odinga(AFP/Evans OUMA)

NEGARA-NEGARA Afrika berharap Indonesia dapat berperan lebih besar dalam proses pembangunan di 'Benua Hitam'.

African Union High Representative for Infrastructure Development, Raila Odinga, melihat Indonesia sudah sangat berpengalaman dalam mengembangkan infrastruktur yang akhirnya mengoneksikan satu wilayah dengan wilayah lainnya. Perekonomian pun bergerak lebih cepat sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Indonesia memiliki kelebihan di industri dan penyediaan infrastruktur transportasi. Saya lihat itu dapat dikembangkan di Afrika. Sejumlah negara Afrika memiliki kendala dalam konektivitas antarkawasan. Moda transportasi dan infrastruktur jalan masih terbatas," ujar Odinga dalam Indonesia Africa Infrastructure Dialogue di Bali, kemarin.

Selain meminta bantuan di sektor infrastruktur, ia juga ingin Indonesia menanamkan lebih banyak investasi berupa pabrik-pabrik manufaktur di beberapa negara Afrika.

Kementerian Perdagangan akan terus berupaya membuka akses pasar untuk produk-produk Indonesia ke pasar nontradisional, terutama kawasan Afrika. Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita setelah melakukan pertemuan bilateral dengan empat menteri dari Afrika di Nusa Dua, Bali, kemarin.

Terkait dengan hal itu, Indonesia akan memiliki perjanjian kerja sama perdagangan dengan negara di Afrika yakni Mozambik yang dituangkan dalam Indonesia Mozambik Preferential Trade Agreement (IM-PTA).

Enggartiasto mengungkapkan, secara teknis, perjanjian telah selesai. Kedua belah pihak hanya tinggal melakukan penandatanganan. Saat ini tim teknis kedua negara sedang berkoordinasi menentukan waktu yang tepat.

"Selesainya perundingan IM-PTA merupakan sejarah baru bagi Indonesia. Ini adalah perundingan pertama yang diselesaikan dengan negara di kawasan Afrika. Negosiasi ini juga relatif cepat karena baru diluncurkan April 2018 dan kini telah selesai," ujarnya.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia siap mengekspor guru dan tenaga kesehatan ke Afrika. Hal itu disampaikan Luhut seusai bertemu delegasi dari beberapa negara Afrika di Nusa Dua, Bali, kemarin. (Pra/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya