Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Menperin Ajak Diaspora Ambil Peluang Industri 4.0

Nur Aivanni
11/8/2019 10:45
Menperin Ajak Diaspora Ambil Peluang Industri 4.0
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto(ANTARA/Wahyu Putro A)

MENTERI Perindustrian Airlangga Hartarto mengajak partisipasi para diaspora Indonesia agar dapat mendukung program-program pembangunan nasional yang diusung pemerintah saat ini.

Ia berharap mereka siap memasuki era industri 4.0 dan bisa mengambil peluang bisnis di era tersebut.

"Kami berharap para diaspora kita bisa mengambil peluang nyata dari bisnis di era industri 4.0. Apalagi, rata-rata diaspora kita banyak belajar di sektor industri," kata Airlangga dalam keterangan pers, Minggu (11/8).

Berdasarkan hasil studi McKinsey, terang dia, ada peluang bisnis baru yang tercipta dari perkembangan ekonomi digital di Indonesia yang mencapai US$150 miliar hingga 2025.

"Potensi itu akan menambah 1% - 2% terhadap pertumbuhan ekonomi kita," katanya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa transformasi ekonomi Indonesia ke depannya adalah berbasis pada inovasi.

Baca juga: Parameter Ekonomi Nasional Terjaga

Untuk itu, sambungnya, diperlukan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, termasuk di sektor industri.

"Kami optimistis para diaspora yang sebagian besar adalah generasi muda dapat mengisi perannya guna mencapai Indonesia ke depan," ujarnya.

Ia pun menilai jumlah SDM yang ada di Indonesia perlu dipacu kualitasnya sehingga bisa menghasilkan tenaga kerja yang produktif, inovatif, dan kompetitif.

Karena itu, saat ini, pemerintah tengah mendorong pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan vokasi secara masif.

"Salah satu yang tengah kami dorong adalah pembangunan politeknik di kawasan industri. Selain itu, kami telah luncurkan program link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri di berbagai wilayah di Indonesia. Jadi, pendidikan vokasi akan menjadi mainstream lagi," tuturnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya