Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENGEMBANGAN lapangan gas abadi Blok Masela oleh Inpex Corporation diprediksi Managing Executive Officer INPEX Kenji Kawano, akan turut menyumbangkan produk domestik bruto (PDB) indonesia hingga lebih dari Rp2.000 triliun saat mulai beroperasi sampai akhir 2055 nanti.
Hal itu menurut Kawano didasarkan pada penelitian yang dilakukan Universitas Indonesia dan Universitas Pattimura Ambon berjudul Laporan Akhir-Permutakhiran Kajian Dampak Pengganda Lapangan Abadi dengan Skema Pengembangan Kilang LNG Darat.
Dalam penelitian itu, proyek Lapangan Abadi akan memberikan dampak positif di tingkat Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, hingga Nasional.
Sejumlah industri seperti pertambangan, manufaktur, pertanian, keuangan, real estate, layanan, perdagangan, hotel dan restoan, konstruksi, hingga transportasi dan komunikasi akan turut mendapat impas positif dari Blok Masela.
"Poyek ini dari mulai berproduksi sampai akhir tahun 2055 kira-kira akan menyumbangkan sekitar 153 miliar dollar Amerika Serikat PDB (produk domestik bruto). Kemudian akan juga meningkatkan pendapatan rumah tangga rumah tangga sekitar 33 miliar dolar AS," tutur Kawano.
Baca juga : Inpex Janji Blok Masela akan Mulai Produksi pada 2027
Di sisi lain, Presiden dan CEO INPEX Takayuki Ueda mengklaim proyek Blok Masela akan menjadi sumber utama pasokan liquefied natural gas (LNG) yang stabil bagi Indonesia serta negara lain di kawasan Asia dalam jangka waktu yang panjang.
"Proyek ini akan memberikan kontribusi yang signifikan termasuk pada pembangunan nasional dan membawa efek ganda khususnya di kawasan Timur Indonesia," tutur Ueda.
Ueda optimis proyek ini sangat kompetitif, sebab Lapangan Abadi Masela memiliki produktivitas yang baik dan salah satu lapangan dengan sumber gas terbesar di dunia.
Selain itu, proyek Blok Masela dinilai akan menyerap sebanyak 73 ribu tenaga kerja per tahun.
Meski sampai saat ini belum ada perjanjian jual beli gas dengan pasar, namun Ueda optimis akan mendapat pembeli dari dalam dan luar negeri.
"Jika nantinya ada pembeli di Indonesia misalnya perusahaan gas dan elektronik, tentu kami akan merasa senang. Mungkin negara di kawasan Asia seperti Jepang, Tiongkok dan Taiwan akan menjadi pasar potensial. Kami akan menjual pada pembeli yang penawarannya bagus," tandas Ueda. (OL-7)
perlu ada sinergi yang baik antar kementerian/lembaga dan stakeholder untuk menciptakan iklim investasi di sektor hulu minyak dan gas (migas) Indonesia menarik di mata investor
SKK Migas menjaring calon pembeli gas alam cair (LNG) karena adanya besarnya potensi gas di Blok Masela, Maluku.
Berbagai perusahaan migas di Asia Tenggara juga mengakui keandalan SDM Pertamina. Termasuk Petronas, Vietnam Oil, dan perusahaan migas Thailand.
Perjanjian jual beli ditandatangani pada 25 Juli 2023 dan persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas pengalihan PI diperoleh pada 4 Oktober 2023
Adapun skema pengoperasian blok tersebut kombinasi antara offshore atau di laut lepas dan onshore atau pekerjaan di daratan hingga daerah garis pantai untuk eksplorasi minyak dan gas bumi.
Kehadiran PHE di Blok Masela akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Hal itu sangat berarti bagi Maluku dan juga Indonesia bagian timur.
PENGAMAT energi dari UGM Deendarlianto menilai pemerintah tidak perluĀ membentuk satuan tugas (satgas) untuk memperbaiki investasi hulu minyak dan gas (migas) di Indonesia.
SKK Migas mendorong eksplorasi masif untuk mengejar target investasi hulu minyak dan gas sebesar US$15,7 miliar atau setara Rp254 triliun (kurs Rp16.195) di akhir tahun ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$20,84 miliar pada Juni 2024. Angka tersebut turun 6,65% dibandingkan raihan Mei 2024.
Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian ESDM yaitu meminta KKKS Migas untuk segera mengusahakan Bagian Wilayah Kerja migas potensial yang tidak diusahakan (idle) atau mengembalikannya.
Riau merupakan provinsi besar dalam industri migas, dengan menghasilkan 180 ribu barel per hari atau 30 persen dari lifting nasional.
Incar Blok Baru, Pertamina Internasional EP Ekspansi ke Timur Tengah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved