Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DI tengah senja kala industri ritel Tanah Air, salah satu perusahaan ritel perlengkapan rumah tangga terbesar asal Malaysia Mr DIY meresmikan gerai ke-100-nya di Indonesia.
Presiden Direktur Mr DIY, Cyril Noerhadi, menyampaikan, meskipun iklim kondisi industri ritel di Indonesia cenderung mengalami penurunan, pihaknya optimistis dapat menjadi pengubah arah permainan di industri ini.
"Hanya dalam waktu kurang dari dua tahun sejak Mr DIY masuk ke Indonesia, tepatnya pada September 2017, saat ini gerai kami telah genap 100 gerai di seluruh Indonesia," ujarnya di sela-sela peresmian gerai yang bertempat di Pluit Village, Jakarta Utara, Selasa (25/6).
Selain di Indonesia dan Malaysia, gerai-gerai Mr DIY juga tersebar di sejumlah negara yakni Singapura, Thailand, Brunei, dan Filipina, dengan total 800 gerai.
Dengan mengusung jargon 'Always Low Price', Mr DIY saat ini menawarkan 12 ribu produk yang terbagi ke dalam 10 kategori, yang meliputi perkakas, peralatan rumah tangga, peralatan listrik, aksesoris mobil, perabotan rumah, alat tulis dan olahraga, mainan anak, aksesoris komputer dan smartphone, kosmetik dan perhiasan, dan barang kado.
Baca juga: Perilaku Konsumen Berubah Picu Penutupan Giant
"Ke depannya, kami pun akan menambah portofolio produk hingga 20 ribu produk dengan harapan dapat memperkaya pilihan konsumen," tambahnya.
Sementara itu, Ketua umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N Mandey, menyatakan, gencarnya ekspansi Mr DIY di Indonesia dinilai akan menjadi stimulus pertumbuhan industri ritel Tanah Air yang, beberapa tahun terakhir, mengalami kelesuan yang disebabkan pesatnya pertumbuhan e-commerce.
"Industri ritel sebenarnya masih berkembang, bahkan cenderung menjanjikan karena beberapa faktor: wilayah Indonesia yang sangat luas, populasi masyarakat yang besar, dan fluktuasi inflasi yang kondusif," tuturnya.
Meskipun demikian, mengingat pesatnya pertumbuhan teknologi, dirinya mengingatkan para pelaku industri ritel agar dapat cepat beradaptasi dengan perubahan zaman, salah satunya adalah dengan menghadirkan gerai perlengkapan rumah satu atap yang menawarkan berbagai produk yang tidak hanya berkualitas tapi juga terjangkau.
"Saya mengapresiasikan konsep ritel satu atap Mr DIY dengan ruang yang sangat ringkas, mengingat perilaku berbelanja konsumen saat ini cenderung come and go, tidak lagi berlama-lama di satu tempat," pungkasnya. (OL-1)
Pos Indonesia tidak hanya bertransformasi di bidang operasional dan bisnis perusahaan, tetapi juga reorientasi dari model bisnis tradisional ke bisnis logistik modern.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen UMKM mendorong peningkatan proporsi kredit UMKM secara kumulatif.
Prioritas strategis utama bagi bisnis di Indonesia dalam dua tahun ke depan ialah meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional (83%) serta kepuasan dan retensi pelanggan (77%).
MEMANFAATKAN dunia digital dalam bisnis merupakan hal yang sangat penting. Apalagi di era digitalisasi seperti sekarang.
Pendakwah Habib Jafar menyebut setiap kolaborasi yang dilakukan oleh para entitas bisnis lokal dapat memperkuat tali persaudaraan sebagai bangsa Indonesia.
Persaingan ketat mendorong produktivitas tenaga kerja, daya inovasi bisnis, dan tingkat upah yang semakin tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved