Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Sektor Industri Indonesia Tempati Posisi Kelima di G20

Atalya Puspa
15/4/2019 18:45
Sektor Industri Indonesia Tempati Posisi Kelima di G20
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto(MI/M Taufan SP Bustan)

MENTERI Perindustrian Airlangga Hartarto turut membantah pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait Indonesia yang tengah alami deindustrialiasasi.

Airlangga menyebut, justru kontribusi sektor industri di Indonesia menempati posisi kelima dalam kelompok negara G20.

"Industri kita ini comparable. Sebanding dengan negara-negara lain yang masuk ke dalam G20," kata Airlangga dalam acara Indonesia Industrial Summit (IIS) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Senin (15/4).

Airlangga menegaskan, Indonesia berada di posisi kelima setelah Tiongkok, Korea, Jepang dan Jerman. Dirinya juga mengungkapkan, dari segi pemasukan dalam negeri, sektor industri berkontribusi sebanyak 20,2% dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

Selain itu, sektor industri juga menyumbang sebesar 30% terhadap pendapatan pajak dan cukai 95%.

"Jadi sebenarnya kontribusi industri terhadap perekonomiam nasional ini relatif tinggi," ungkapnya.

Baca juga: Jusuf Kalla Bantah Indonesia Alami Deindustrialisasi

Terlebih lagi, kini fokus Indonesia bukan pada industri komoditas, melainkan lebih kepada industri manufaktur.

Airlangga memberikan contoh, industri mesin dan perlengkapan tumbuh sebesar 9,94%. Selain itu, sektor logam Indonesia telah memproduksi stainless steel dengan nilai ekspor Rp5 miliar. Sedangkan, tekstil dan produk tekstil tumbuh 8,73%.

"Jadi siapapun yang mengatakan sedang terjadi deindustrialiasasi. Itu tidak benar," tukasnya.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut Indonesia tengah mengalami deindustrialisasi, pada debat terakhir, Sabtu (13/4) lalu.

"Telah terjadi deindustrialisasi. Kalau negara lain industrialisasi, kita deindustrialisasi. Sekarang Indonesia tidak produksi apa-apa, kita hanya bisa menerima bahan produksi dari bangsa lain," kata Prabowo.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya