Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENCEGAH alergi debu bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Penderita harus rajin dan ekstra dalam menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya dari debu.
Alergi merupakan sebuah reaksi perlawanan yang dilakukan tubuh terhadap masuknya benda asing. Ketika sesuatu yang tidak dikenal masuk, antigen dalam tubuh serta merta akan meningkatkan daya imunnya untuk bekerja lebih giat.
Normalnya, sistem imun akan memproteksi tubuh dari daya rusak yang dilakukan benda asing itu, seperti bakteri atau racun. Akan tetapi, jika imun melakukan reaksi berlebihan akan terjadi hipersensitivitas atau dikenal dengan alergi.
Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh alergi berbeda-beda, tergantung pada faktor pemicunya. Walaupun berbeda jenis reaksinya, karakteristik pada umumnya alergi itu tetap sama.
Bersin-bersin, gatal-gatal, bentol-bentol, hingga bersin, batuk dan pilek disertai lendir saat terpapar debu dan asap sering dialami seseorang penderita alergi.
Alergi debu memang terdengar sepele dan biasa. Bahkan, kita berpikir bahwa hal tersebut tidak membahayakan kesehatan. Namun, jika dibiarkan terus-menerus akan mengganggu kehidupan sehari-hari si penderita. Apalagi, penderita alergi tinggal di kota besar seperti Jakarta dengan tingkat polusi udara yang tinggi.
Oleh karena itu, sangat diperlukan usaha ekstra untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan terbebas dari debu bagi orang-orang yang rentan terhadap debu. Berikut ini beberapa cara untuk mengurangi alergi debu.
1. Jagalah kebersihan lingkungan, baik di dalam maupun di luar rumah. Jangan menumpuk banyak barang di dalam rumah, kamar, dan ruang kerja.
2. Hindari ruangan yang sedang dibersihkan. Apabila terpaksa gunakan masker penutup hidung dan mulut.
3. Cucilah seprei, sarung bantal, guling, dan tirai sesering mungkin karena biasanya debu akan menumpuk di sini.
4. Apabila beraktivitas di luar ruangan, selalu gunakan masker. Segera ganti pakaian Anda begitu masuk ke rumah.
5. Apabila berjalan kaki, hindari jalur trotoar di kawasan jalan raya yang padat kendaraan bermotor/mobil.
6. Kurangi kelembapan udara dengan menggunakan AC dan rajin-rajinlah membersihkan penyaring udaranya.
7. Perbanyak konsumsi air putih. Minuman gula akan membuat tenggorokan lebih lengket sehingga memicu batuk.
8. Jangan merokok dan hindari asap rokok. Merokok dapat menyebabkan menurunnya sistem imun serta memudahkan tubuh semakin mudah terpapar berbagai penyakit. (Try/S5-25)
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
penggunaan motor konvensional dinilai menjadi masalah utama dalam perubahan iklim yang saat ini terjadi tidak hanya di Indinesia, tapi juga di seluruh dunia.
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (27/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Jumat (26/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Jakarta menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved