Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JENAMA tekstil Sejauh Mata Memandang (SMM) berkolaborasi dengan Greenpeace Indonesia dan didukung oleh Plaza Indonesia menghadirkan pameran bertajuk “Kedai Kita”.
Pameran tersebut digelar di Plaza Indonesia pada 1-10 Desember 2023. Pameran SMM ke-16 ini mengangkat isu krisis iklim yang saat ini telah sampai di meja makan kita.
Kedai Kita merupakan bagian dari serangkaian acara "Berhenti Basa Basi Buat Bumi," bentuk respon untuk mendorong pemerintah agar mengambil tindakan nyata terkait krisis iklim. Terdapat tiga area utama yang bisa dikunjungi pada Kedai Kita di antaranya adalah Kopi Tinggal Kenangan, Warung Nasib Kita di Masa Depan (WarNas), dan Warung Sejauh Mata Memandang yang dirancang oleh Keluarga Sejauh, Felix Tjahyadi.
Rancangan kali ini menggunakan 90% material guna ulang (reuse) seperti panel kayu bangunan dari kegiatan SMM sebelumnya serta kain perca dari sisa produksi SMM yang didaur naik (upcycle), memberikan sentuhan rancangan yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Baca juga: Sejauh Mata Memandang-Greenpeace Ajak Rawat Bumi Lewat Pameran
Melansir dari siaran pers yang diterima Media Indonesia, Senin (4/12), berikut detail beberapa area yang dapat dikunjungi pengunjung di dalam pameran Kedai Kita;
1. Kopi Tinggal Kenangan
Kopi, sebagai salah satu kebanggaan di Indonesia, merupakan tanaman yang sangat rentan terhadap krisis iklim. Penurunan kualitas maupun kuantitas biji kopi telah dialami oleh petani kopi di berbagai wilayah akibat cuaca ekstrem yang tidak bisa terprediksi, salah satunya adalah Banjarnegara. Di area ini, pengunjung dapat mencicipi cita rasa kopi yang saat ini terancam hanya akan menjadi kenangan akibat krisis iklim.
2. Warung Nasib Kita di Masa Depan (WarNas)
Ketahanan pangan Indonesia yang biasa kita konsumsi sehari-hari seperti beras, sayur mayur, ikan, buah, serta bumbu dapur seperti cabai, garam, dan rempah juga terancam akibat krisis iklim. Para petani kesulitan memprediksi masa tanam akibat anomali cuaca, juga kewalahan menghadapi hama dan penyakit tanaman.
Melalui WarNas, pengunjung dapat melihat berbagai informasi tentang bahan makanan yang terancam punah serta cerita dari para petani yang terdampak.
3. Warung Sejauh Mata Memandang
Sejauh Mata Memandang turut menghadirkan toko pop-up di pameran Kedai Kita yang dirancang menyerupai warung.
Sahabat Sejauh dapat melihat dan berbelanja berbagai koleksi pakaian hingga pernak-pernik unik hasil dari kreasi daur naik (upcycle) kain-kain perca motif khas SMM. Khusus untuk Warung Sejauh Mata Memandang akan beroperasi hingga tanggal 11 Januari 2024.
Selain pameran Kedai Kita, kolaborasi Sejauh Mata Memandang dan Greenpeace Indonesia juga turut menghadirkan rangkaian kegiatan berjudul Berhenti Basa Basi Buat Bumi.
Rangkaian kegiatan yang akan diselenggarakan di KALA di Kalijaga, Blok M, Jakarta Selatan, mulai tanggal 6-10 Desember ini menghadirkan pameran foto dampak krisis iklim terhadap pangan, experience room dan berbagai aktivitas menarik lainnya.
Menariknya, experience room ini akan memberikan pengalaman bagi pengunjung yang ingin merasakan perjalanan krisis iklim sampai berdampak di meja makan kita. Aktivitas-aktivitas tersebut dihadirkan melalui kolaborasi dengan beberapa mitra seperti Iklimku, SuapSuapan, dan masih banyak lagi, yang dapat diikuti secara gratis dengan cara mendaftar di act.gp/ikutan-b5.(M-4)
Tidak hanya yang legendaris, sejumlah merek skincare yang terhitung muda juga membuka sistem maklun bagi merek lain.
PLTU Jawa 9 dan 10 menjadi pembangkit listrik pertama di Indonesia yang akan menggunakan amonia dan hidrogen hijau, mendampingi batu bara.
Meskipun telah banyak inisiatif gerakan, masyarakat Muslim di Indonesia secara umum masih banyak yang tidak tahu, tidak setuju semangat Green Islam.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) terus mendorong penyediaan perumahan dan permukiman yang aman, nyaman, dan terjangkau.
PT Cemindo Gemilang, produsen Semen Merah Putih, untuk kedua kali meraih penghargaan kategori Continuing Progress in Climate Actions dari World Cement Association (WCA).
KARYA fesyen yang ramah lingkungan semakin digemari dan memiliki banyak peminat.
Chitra menerapkan berbagai teknik busana, mulai dari teknik patchwork, batik cap hingga teknik bordir kerancang
Melalui “Kedai Kita”, Sejauh Mata Memandang dan Greenpeace Indonesia berharap dapat senantiasa menghadirkan berbagai wadah untuk menggugah kesadaran masyarakat akan krisis iklim
Material tencel, yang merupakan bahan biodegradable dari bubuk kayu selulosa yang juga dikenal dengan rumput bambu organik.
Sebagian hasil penjualan dari koleksi ini disumbangkan untuk program restorasi hutan.
"Melalui desain yang kami hadirkan pada koleksi ini, kami juga berharap untuk bisa memberikan makna yang berkesan,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved