Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Setiap anak harus mengambil keputusan dalam hidupnya. Seiring bertambahnya usia, pengambilan keputusan bisa menjadi lebih sulit, jadi penting untuk mengajari mereka keterampilan yang tepat sejak usia dini.
Dengan memberi anak banyak latihan mengasah keterampilan dalam mengambil keputusan sesuai perkembangannya, dapat membantu kehidupannya kelak di masyarakat.
Berikut sejumlah langkah untuk mengajari anak keterampilan mengambil keputusan, seperti dilansir dari situs Child Mind Institute
1. Mulai sejak dini.
Grace Berman, LCSW, seorang clinical social worker berlisensi yang berspesialisasi dalam menangani anak-anak, remaja, dan orang dewasa mengatakan mulailah mengajari anak kecil cara mengambil keputusan dengan memberi mereka dua pilihan.
“Misalnya, biarkan mereka memutuskan apakah mereka ingin memakai sepatu merah atau sepatu biru, atau beri mereka dua pilihan untuk dipilih pada menu di sebuah restoran," katanya.
Hal ini tidak berarti bahwa anak-anak harus memiliki kebebasan dan mengambil semua keputusan karena tidak semua hal membutuhkan pilihan. Terus tetapkan batasan, di samping memberikan pilihan yang memungkinkan untuk anak.
Misalnya, mereka bisa memilih jenis buah apa yang mereka suka untuk camilan, tapi mereka tidak bisa mengambil keputusan untuk makan permen sepanjang hari.
"Seiring bertambahnya usia mereka, jelaskan pilihan sehari-hari apa yang Anda ingin anak Anda tanggung,” saran Berman.
“Buatlah daftar dan bekerja sama dengan anak Anda untuk mengalihkan tanggung jawab dari Anda kepada mereka. Semakin banyak keputusan yang dapat mereka ambil, semakin banyak pula latihan yang mereka lakukan," lanjutnya.
2. Beri Contoh
Saat kita dewasa, kita sudah terbiasa mengambil keputusan sehingga kita mungkin tidak memikirkan proses yang kita lalui. Berikan contoh kepada anak apa yang harus dibuat untuk makan malam hingga ke mana harus pergi berlibur. Hal ini dapat membantu memberi petunjuk kepada mereka tentang cara Anda mengambil keputusan.
3. Diskusikan dengan Anak
Langkah selanjutnya adalah melibatkan anak-anak Anda dalam dialog tentang keputusan mereka. Misalnya adalah keputusan apakah akan menghadiri pesta ulang tahun teman sekelas atau pergi ke rumah teman lain.
Apabila anak Anda memilih untuk tidak menghadiri pesta, kemudian diskusikan bagaimana perasaan anak yang berulang tahun jika mereka mengetahui anak Anda melewatkan pesta untuk bermain dengan temannya. Semakin dini Anda membantu anak-anak memikirkan dampak keputusan mereka terhadap orang lain, semakin baik.
"Sangat penting untuk melibatkan anak-anak dalam percakapan tersebut karena Anda menunjukkan banyak keterampilan yang hebat,” kata Rachel Busman, PsyD, seorang psikolog klinis.(M-3)
Catatan UNESCO 58 juta anak di seluruh dunia tidak mengenyam bangku pendidikan.
Sekolah Citra Kasih, Citra Garden Jakarta menggelar kegiatan open house
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan bahwa angka anak tidak sekolah meningkat seiring bertambahnya usia.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Rusia.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved