Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KONSUMSI buah memang mendatangkan banyak manfaat bagi tubuh, seperti membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker. Di sisi lain, ada beberapa orang yang mengalami efek samping seperti sakit perut hingga gejala pencernaan lain usai mengonsumsi buah. Nah, biar tidak salah sangka, ada beberapa hal yang disebut bisa memicu kemunculan efek tersebut, yuk simak lebih dulu.
1. Tidak Bisa Mencerna Fruktosa
Salah satu penyebab sakit perut setelah makan buah adalah karena tubuh kesulitan mencerna fruktosa. Fruktosa adalah salah satu gula alami yang ditemukan dalam buah-buahan dan beberapa sayuran dan madu, menurut Mayo Clinic.
Ketika sistem pencernaan Anda tidak menyerap fruktosa dengan baik, hal itu dapat menyebabkan sakit perut, diare, dan gas. Apabila Anda mengalami hal tersebut, Anda dapat berkonsultasi ke dokter.
2. Makan terlalu banyak serat
Serat memainkan peran utama dalam kesehatan usus kita. Serat dapat membantu menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung, selain membantu mempertahankan berat badan yang ideal untuk Anda, menurut Mayo Clinic.
Beberapa jenis buah memiliki serat yang cukup tinggi seperti raspberi, pir, apel dengan kulit, pisang, jeruk, stroberi, dan mangga. Akan tetapi, apabila Anda makan terlalu banyak serat – yang dapat terjadi jika Anda makan banyak buah berserat tinggi – dapat menyebabkan gejala seperti perut kembung dan kram.
3. Intoleransi makanan
Alasan lain mengapa Anda mungkin merasa sakit setelah makan buah adalah karena Anda memiliki intoleransi makanan. Orang dengan intoleransi terhadap makanan kesulitan mencerna kandungan bahan tertentu. Tanda-tanda intoleransi makanan seperti diare, kembung, sakit kepala, mual, sakit perut, dan lainnya. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin memiliki intoleransi terhadap gula dalam buah, seperti fruktosa.
4. Alergi makanan
Meskipun jarang, kemungkinan alasan lain mengapa Anda merasa mual setelah makan buah adalah karena Anda memiliki alergi. Reaksi alergi terhadap makanan dapat menyebabkan gejala seperti mulut gatal atau geli, gatal-gatal, eksim, pembengkakan pada bibir, wajah, lidah, tenggorokan atau bagian tubuh lainnya, sakit perut, diare, mual atau muntah, pusing, hingga pingsan.
Penting untuk diperhatikan bahwa alergi makanan tidak sama dengan intoleransi atau sensitivitas makanan. Intoleransi makanan cenderung menyebabkan masalah pencernaan, sedangkan reaksi alergi seringkali memiliki gejala yang berhubungan dengan pernapasan atau kulit.
5. Refluks asam
Apabila Anda memiliki kondisi refluks asam, buah-buahan tertentu dan makanan lain dapat menyebabkan gejala yang memberatkan. Refluks asam lambung merupakan kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Penderita refluks asam kronis, disebut juga gastroesophageal reflux disease (gerd), dapat mengalami gejala berikut, terutama setelah mengonsumsi makanan asam, pedas, atau gorengan seperti maag, batuk, nyeri dada, kesulitan menelan, muntah, sakit tenggorokan, dan lainnya.(livestrong.com/M-4)
FOS atau Fructo-Oligosaccharides dan GOS atau Galacto-Oligosaccharides adalah istilah yang mungkin sudah mulai dikenal oleh orang tua
Alergi merupakan bentuk reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat lain yang dianggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak.
Penerbitan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 6 Tahun 2024 tentang Tata Cara Penerbitan Pertimbangan Teknis Impor Produk Elektronik.
Sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
Olahan daun nanas menjadi serat yang bernilai ekonomi sebagai bahan kain atau tekstil.
Kondisi kadar gula darah yang tidak stabil dapat mengganggu kinerja reseptor insulin yang menjadi penyebab utama penyakit diabetes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved